Selangkah
lagi Anda akan menyelesaikan penelitian Anda. Pada tahap terakhir ini,
kualitas penelitian Anda akan ditentukan. Sebagaimana tips sebelumnya,
pada tahapan ini tetaplah “FOKUS” dan jaga alur “BENANG MERAH”. Pasti
hasil penulisan skripsi Anda memuaskan.
MENGADU WAWASAN DALAM ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Ini
adalah tempat dan saatnya Anda mengerahkan seluruh daya pikiran dan
kecerdasan untuk membuktikan karya Anda layak disebut Skripsi atau
‘Karya Ilmiah’. Pada umumnya bagian ini terbagi menjadi 3 bagian besar.
A. Gambaran Umum
Anda
perlu menggambarkan dengan jelas mengenai kondisi lapangan tempat Anda
meneliti ataupun obyek penelitian Anda. Berikut tip-tip yang bisa Anda
praktekkan:
1. Dengan
gambaran umum yang jelas, diharapkan pembaca akan dengan mudah mengerti
mengenai apa yang Anda teliti, mengapa Anda meneliti dan masalah apa
yang Anda ingin pecahkan.
2. Buatlah gambaran umum ini secukupnya. Gambaran Umum yang terlalu panjang akan melelahkan pembaca dan penguji.
3. Pada
skripsi mahasiswa dengan pendekatan metode studi kasus dan deskriptif,
sering dijumpai gambar struktur organisasi lengkap beserta pembagian
tugasnya (job description). Sebetulnya struktur organisasi maupun job description
hanya perlu dipaparkan pada studi kasus yang berhubungan dengan tema
Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi maupun Pusat Pertanggungjawaban (responsibility centre). Selain tema-tema di atas, tampaknya kecil kemungkinan adanya hubungan antara struktur organisasi dengan skripsi Anda.
4. Sekali lagi jangan membuat gambaran yang kabur atau menjiplak kata-kata klise dari skripsi yang lain.
5. Jaga ‘benang merah’ dalam gambaran umum agar sesuai dengan topik, judul dan perumusan masalah pada bagian-bagian awal.
B. Analisa
Proses
ini dapat dilalui dengan mudah, terutama bila kita melakukan penelitian
secara empiris, karena banyak alat uji dan pengukuran yang sudah
menyediakan hasil analisa data. Analisa akan sedikit lebih rumit bila
Anda mengambil suatu studi kasus dalam karya ilmiah Anda. Hal
ini disebabkan karena Anda harus melakukan sendiri analisa yang
dibutuhkan agar sesuai dengan pendekatan dan metodologi ilmiah yang
telah Anda tentukan di awal.
Lakukan
tahap ini dengan telaten dan sungguh-sungguh. Perhatikan jumlah
hipotesa Anda maupun faktor-faktor yang Anda teliti, bila skripsi Anda
bersifat studi kasus. Jangan sampai ada hipotesa dan faktor-faktor yang
terlewati.
Hasil
analisa yang diperoleh dari alat uji statistik, misal SPSS maupun Amos,
Anda rangkum dengan baik, sehingga hasilnya tidak akan terlalu panjang.
Bila perlu rangkum hasilnya dalam bentuk tabel. Hasil uji statistik
dengan hipotesa yang cukup banyak dapat dibaca dengan lebih jelas bila
disusun sebagai tabel. Anda tidak usah kuatir kehilangan detil hasil
perhitungan Anda, semuanya bisa Anda letakkan di lampiran.
Terjemahkan
hasil analisis uji statistik Anda dalam bahasa sehari-hari. Ingat
tujuan Anda menulis skripsi adalah menjadikan orang lain paham dengan
penelitian Anda, bukan membuat pembaca semakin lebih bingung.
Namun
bagi yang mengambil pendekatan studi literatur. bagian ini bisa
dihilangkan dan Anda bisa langsung masuk dalam bagian pembahasan.
C. Pembahasan
Pada
bagian ini Anda dituntut untuk menjelaskan hasil penelitian dan analisa
data yang Anda lakukan. Disinilah kajian teori yang lengkap akan sangat
membantu Anda apabila terjadi ‘anomali’ atau hasil perhitungan data
yang menyimpang dari penelitian terdahulu maupun dari ‘kondisi ideal
teori’. Dalam bagian ini pula diharapkan Anda bisa menunjukkan bahwa
sebenarnya Anda layak untuk diakui telah menguasai suatu bidang ilmu
tertentu. Beberapa hal yang harus Anda hindari dari bagian ini:
1. Membuat
pembahasan terlalu sedikit sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami
cara berpikir, langkah penelitian dan hasil yang Anda dapatkan. Ingat
Anda harus membahas hasil hipotesa maupun faktor-faktor dalam penelitian
Anda, satu demi satu. Jangan ada yang terlewat.
2. Mengulang apa yang Anda tulis pada bagian analisa. Analisa dan pembahasan adalah bagian yang berbeda.
3. Menggunakan
kalimat-kalimat panjang. Gunakan kalimat yang pendek namun jelas.
Praktekkan pola yang diajarkan guru bahasa Indonesia Anda, S-P-O-K atau
K-S-P-O. Penggunaan anak kalimat yang terlalu banyak akan membingunkan
pembaca.
4. Tidak
menuliskan argumen yang menjelaskan mengapa hasil penelitian Anda
bertentangan dengan teori dalam Tinjauan Pustaka. Bila hasil penelitian
Anda sejalan dengan teori, sampaikan bahwa teori tersebut telah
dibuktikan dalam penelitian Anda.
5. Membuat simpulan saat dilakukan pembahasan.
6. Menulis
argumentasi tanpa didukung teori secara kuat. Bila ada argumen yang
Anda butuhkan tapi belum didukung teori, segera tambahkan teori tersebut
dalam Tinjauan Pustaka.
MENJAWAB PERMASALAH DENGAN SIMPULAN
Akhirnya
kita tiba di bagian akhir. Buatlah simpulan dari hasil penelitian Anda
sebagai jawaban dari permasalahan yang Anda rumuskan sebelumnya. Jangan
membuat simpulan yang terlalu panjang dan mengada-ada, terlebih yang
tidak ada sangkut pautnya dengan bagian pembahasan dan hasil analisa
data yang ada.
Simpulan
harus bisa mencerahkan dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi
pembaca dan penulis penelitian berikutnya, yang akan menggunakan karya
Anda sebagai bahan acuan.
Untuk
memulai sesuatu memang tidak mudah, namun bila semua sudah dijalani,
kita akan sampai pada akhir yang membahagiakan. SELAMAT BERKARYA.
Saya mengharapkan agar sharing ini bermanfaat bagi Anda. Saya tunggu kritik dan sarannya. (Fin).Sumber tulisan : http://aristonesa.wordpress.com/
ulasan pembuatan skripsi yang komplit dan sangat bermanfaat sekali. terima kasih telah berbagi di blog ini. semoga menjadi rujukan dan menginspirasi mahasiswa tingkat akhir.
BalasHapusthanks infonya
BalasHapusterimakasih informasinya,,,
BalasHapussangat membantu banget
mudah dipahami dan sangat bermanfaat untuk menambah referensi cara pembuatan skripsi. terima kasih
BalasHapusok
BalasHapus