22 November 2018

MANAJEMEN PENELITIAN : Uji Validitas dan Reliabilitas Data Penelitian Kualitatif

      Oleh : Ahmad Kurnia, MM.*

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah reliabilitas dan validitas data, tetapi menggunakan istilah “TRIANGULASI” untuk membuktikan, bahwa data dianggap sudah “reliable  dan “valid”. Teknik triangulasi pada umumnya menggunakan beberapa jenis  metode dan data.   Ada 4 macam Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan 
  1. Triangulasi dengan sumber: membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda.Caranya:
  • Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara;
  • Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi;
  • Membandingkan apa yang dikatakan orang dalam penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu;
  • Membandingkan apa yang dikatakan orang dengan berbagai pendapat, sesuai dengan status dan kelas sosial yang ada;
  • Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
2.  Triangulasi  Metode: untuk memperoleh tingkat kepercayaan dengan mengecek teknik pengumpulan datanya atau sumber datanya.
3. Triangulasi penyidik: dengan memanfaatkan pengamat lain untuk mengecek derajat kepercayaan data.
4. Triangulasi Teori: adanya asumsi bahwa realitas lebih kaya dari teori apapun yang digunakan.

Triangulasi sebagai Aplikasi studi yang menggunakan multi metode untuk menelaah fenomena yang sama (Denzin, 1989). Ada 5 tipe triangulasi (Denzin, 1989, Kinchi dkk, 1991)
1.  Triangulasi teroritis – kerangka kerja
2.  Triangulasi data – dengan kelompok, waktu atau situasi yang berbeda
3.  Triangulasi metode – metametode/mixmetode
4.  Triangulasi investigasi – investigator yang berbeda
5.  Triangulasi analisis - > 1 analisis 
            VALIDITAS INTERNAL DAN EKSTERNAL
Secara khusus Keabsahan data adalah kegiatan yang dilakukan agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan dari segala sisi. Keabsahan data dalam penelitian ini  meliputi uji validitas internal (credibility), validitas eksternal (transferability), reliabilitas (dependentbility), dan obyektivitas (confirmability). Hal ini sesuai pendapat Sugiyono (2009:366) yang menyatakan bahwa uji keabsahan data pada penelitian kualitatif meliputi uji validitas internal (credibility), validitas eksternal (transferability), reliabilitas (dependentbility), dan obyektivitas (confirmability).

1.      Uji validitas internal (credibility)
Uji validitas internal dilaksanakan untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. Kriteria ini berfungsi melakukan inquiry sedemikian rupa sehingga kepercayaan penemuannya dapat dicapai.
Menurut Sugiyono (2009:368-375) Untuk hasil penelitian yang kredibel, terdapat tujuh teknik yang diajukan yaitu.
a.    Perpanjangan pengamatan
Dalam penelitian kualitatif, keikutsertaan peneliti sangat menetukan dalam pengumpulan data., hal ini dimaksudkan untuk mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data. 
b.    Meningkatkan ketekunan.
Meningkatkan ketekunan berarti peneliti akan melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan.
c.    Triangulasi
Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas adalah pengecekan data dari berbagai sumber,  berbagai cara, dan berbagai waktu.
d.    Diskusi dengan teman
Peneliti melakukan diskusi dengan orang lain agar data lebih valid.
e.    Analisis kasus negative
Jika peneliti menemukan data yang bertentangan dengan data yang sudah ditemukan, maka peneliti akan merubah temuannya.
f.     Menggunakan bahan referensi
Peneliti menggunakan pendukung rekaman wawancara untuk membuktikan data penelitian.
g.    Mengadakan member check
Data yang ditemukan peneliti akan diklarifikasikan kepeda pemberi data agar data benar-benar valid. 
  
                 2.         Validitas Eksternal (transferability)
Uji validitas eksternal dilaksanakan apakah hasil penelitian yang dilakukan dalam konteks (setting) tertentu dapat ditransfer ke subyek lain yang memiliki tipologi yang sama. Validitas eksternal sebagai persoalan empiris bergantung kepada kebersamaan antara konteks pengiring dan penerima.

    3.         Reliabilitas (dependability).
   Uji reliabilitas dilaksanakan untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak, dengan mengecek apakah si peneliti sudah cukup hati-hati, apakah membuat kesalahan dalam mengkonseptualisasikan rencana penelitiannya, pengumpulan data, dan pengintepretasiannya.

   4.         Obyektivitas (confirmability)
Uji obyektivitas dilaksanakan dengan menganalisa apakah hasil penelitian disepakati banyak orang atau tidak..Penelitian dikatakan obyektif jika disepakati banyak orang.

Sumber : 
Sugiono, Prof, Dr. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, alfabeta, Bandung, 2012. 

* Penulis dosen tetap STBA JIA Bekasi

ANALISIS DATA KUALITATIF


Oleh : Ahmad Kurnia, SPd, MM.*
          
Teknik analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.[1]
          Pada tahap ini data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan atau persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan untuk mengelola data kualitatif adalah dengan menggunakan metode induktif.

1.    Analisis data sebelum dilapangan
Kriteria informan kunci (Spardley)
a.    Subyek telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan yang menjadi informasi à “hafal diluar kepala”
b.    Subyek masih terlibat secara penuh/aktif dalam kegiatan yang diteliti
c.    Subyek mempunyai cukup/banyak waktu untuk diwawancari
d.    Subyek dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dipersiapkan terlebih dahulu
e.    Subyek tergolong masih “asing” dengan penelitian shg peneliti ditantang untuk “belajar” dan subyek sebagai “guru”


2.    Analisis data dilapangan(Miles & Huberman, 1984)
          Teknik analisa data yang digunakan adalah metode interaktif, yaitu antara proses pengumpulan data, reduksi data (penyusunan data dalam pola, kategori, pokok permasalahan tertentu), penyajian data (penyusunan data dalam bentuk matrik, grafik, jaringan, bagan tertentu) dan pengambilan kesimpulan, tidak di pandang sebagai kegiatan yang berlangsung secara linier, namun merupakan siklus yang interaktif.[2] Berikut adalah “model imteraktif” yang di gambarkan oleh Miles dan Huberman, seperti yang dikutip oleh Ibrahim[3]:

a.    Data reduction
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama penelitian di lapangan. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi selanjutnya membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, menulis memo. Reduksi data/proses transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.

b.    Data display
Penyajian data merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga mudah dipahami. Kemampuan manusia sangat terbatas dalam menghadapi catatan lapangan yang bias, jadi mencapai ribuan halaman. Oleh karena itu diperlukan sajian data yang jelas dan sistematis dalam membantu peneliti menyelesaikan pekerjaannya. Penyajian data dalam hal ini adalah penyampaian faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi masyarakat dalam peningkatan partisipasi menempuh pendidikan di Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara.

c.    Conclution drawing/verification
Penarikan kesimpulan sebagai dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi merupakan tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan dengan peninjauan kembali sebagai upaya untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenaranya, kekokohannya dan kecocokannya yakni yang merupakan validitasnya.

3.    Analisis data selama dilapangan (spradley)
       Aktivitas analisis data dilakukan secara maju bertahap dan bersama. Artinya, pada saat dilakukan observasi, maka saat itu juga dilakukan wawancara. Hasil observasi dan wawancara tersebut dianalisis kemudian hasil analisis tersebut digunakan untuk mengadakan observasi dan wawancara pada tahap berikutnya.

Tahapan Analisis Data Model Spreadley

a.    Analisis Domain (Domain Analysis)
Memperoleh gambaran  yang umum dan menyeluruh dari obyek penelitian atau situasi sosial (Spradley, 1980 dalam Sugiyono, 2011:255).
Analisis domain biasanya dilakukan untuk memperoleh gambaran/pengertian yang  bersifat umum dan relatif menyeluruh tentang apa yang tercakup di suatu fokus/ pokok permasalahan yang tengah diteliti (Prabowo, 2010:15). Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat “permukaan” tentang berbagai ranah konseptual (Aminoto, 2012:1).

b.    Analisis Taksonomi (Taxonomic Analysis)
Analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2011:261). Pada tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi (Aminoto, 2012:1)
Analisis Taksonomis menunjukkan struktur internal masing - masing domain dengan “mengorganisasikan atau menghimpun elemen - elemen yang berkesamaan di suatu  domain” (organizies similarities among
elements in domain) (Prabowo, 2010:30).

c.    Analisis Komponensial

Analisis komponensial adalah pencarian secara sistematis atribut-atribut yang berhubungan dengan kategori budaya dengan mengkontraskan antar elemen dalam domain yang diperoleh dari hasil pengamatan terseleksi dan wawancara kontras (Idrus, 2009:156). Pada analisis komponensial, yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang memiliki perbedaan atau yang kontra.
Mencari perbedaan spesifik setiap komponen

d.    Analisis Tema Budaya
Pada tahap ini aktivitasnya adalah mencari hubungan di antara domain, dan bagaimana hubungannya dengan keseluruhan (Sugiyono, 2011:256)
Sesungguhnya merupakan upaya mencari benang merah yang mengintegrasikan lintas domain yang ada (Sanapiah Faisal, 1990 dalam Sugiyono, 2011:164)


[1] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian…., 248
[2] Lihat A. Maicel Huberman and B Miles Mathew,  Anlisa data kualitatif, buku  sumber tentang metode-metode baru, penerjemah; tjetjep rohendi rohidi, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992), 16-20
[3] Ibrahim Bafadal, Teknik Analisa Data Penelitian Kualitatif, (dalam Metodelogi Penelitian Kualitatif: Tinjauan Teoritis dan Praktis), (Malang: Unisma, tt), 72

*Dosen Metodologi Riset STBA JIA

12 November 2018

Disain penelitian

oleh : Ahmad Kurnia, SPd,MM.*

      Disain penelitian dialakukan setelah hipotesa dikembangkan. Merancang riset berarti menentukan jenis risetnya, menentukan data yang akan digunakan dan merancang model empiris untuk menguji hipotesa secara statistic. Perancangan riset adalah proses memikirkan dan mempersiapkan riset yang akan dilakukan.

A. Faktor yang harus diperhatikan

       Riset yang baik perlu dirancang aktifitas dan sumber dayanya dengan baik. Rancangan riset atau disain riset adalah rencana dari struktur riset yang mengarahkan proses dan hasil riset sedapat mungkin menjadi valid, objektif, efisien dan efektif. 
      Cooper dan Schinder (2001) menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam desain riset sebagai berikut 
  1. Disain riset adalah perencanaan aktifitas dan waktu
  2. Disain riset didasarkan pada pertanyaan atau topik riset
  3. Disain riset mengarahkan ke pemilihan sumber-sumber daya dan tipe informasi yang diperlukan
  4. Disain riset merupakan suatu kerangka untuk menunjukan hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti
  5. Disain riset menggariskan langkah-langkah untuk setiap aktifitas riset
B. Karakteristik

       Secara umum yang diperlukan dalam rancangan riset adalah karakteristik dari risetnya sebagai berikut :

1. Menentukan jenis dari risetnya, apakah : 
a). Riset eksplorasi (exploratory research)  
b). Riset pengujian hipotesis (hypothesis testing)

2. Jika risetnya adalah pengujian hipotesis apakah : 
a). Deskriptif (descriptive
b). Riset kausal (causal)

3. Menentukan dimensi waktu riset, apakah : 
a). Melibatkan satu waktu tententu dengan banyak sample (cross sectional) 
b). Melibatkan urutan waktu (time series)
c). Gabungan keduanya (panel data atau pooled data)

4. Menentukan kedalaman risetnya, apakah : 
a). Mendalam tetapi hanya melibatkan satu objek saja (studi kasus) atau 
b). Kurang mendalam akan tetapi generalisasinya tinggi (studi statistic)

5. Menetukan metode pengumpulan datanya, apakah : 
a). Kontak langsung (misalkan wawancara) atau 
b). Tidak langsung (misalkan observasi, arsip, analitikal)

6. Menentukan lingkungan risetnya, apakah settingnya : 
a) lingkungan noncontrived setting yaitu lingkungan riil (field setting) atau 
b).lingkungan pengaturan artifisial yang meliputi eksperimen di laboratorium (laboratory research) atau lewat simulasi (simulation).

7. Menentukan uni analisisnya (unit of analysis) apakah : 
a). Individual 
b). Dyads yaitu grup dari beberapa pasangan data, misalnya penelitian yang melibatkan suami isteri, 
c). Grup dan 
d). Organisasi, instansi, industri, pasar modal, negara.

8. Menetukan model-model empiris beserta definisi variabelnya
9. Menentukan sumber-sumber daya riset yang dibutuhkan, yaitu : 
a). Menetukan waktu dimasing-masing kegiatan riset, 
b). Menetukan biaya sampai penyelesaian riset dan 
c). Menetukan personel yang terlibat

Contoh :
Misalkan riset yang akan dilakukan adalah riset yang akan melihat pengaruh penguasaan vocabulary terhadap peningkatan kemampuan spekaing . Karateristik riset ini adalah sebagai berikut :
  1. Jenis dari risetnya adalah pengujian hipotesis
  2. Risetnya adalah riset kausal
  3. Dimensi waktunya adalah melibatkan banyak waktu tertentu dengan banyak sampel (pooled data)
  4. Kedalaman risetnya adalah kurang mendalam, tetapi dengan generalisasi yang tinggi (studi statistik)
  5. Metode pengumpulan datanya adalah tidak langsung berupa data arsip.
  6. Menetukan lingkungan risetnya adalah lingkungan riel (fied setting)
  7. Unit analisisnya adalah beberapa perusahaan dipasar modal
  8. Menetukan model empiris berserta definisi variabelnya
  9. Menetukan sumebr-sumber daya riset yang dibutuhkan
C. Merancang Sampel Data

       Setelah karakteristik riset ditentukan, langkah selanjutnya dari disain riset adalah merancang sampel data yang akan dikumpulkan yaitu sebagai berikut :
  1. Merancang pengukuran dari variabel yang akan digunakan untuk menangkap datanya
  2. Merancang metode pengambilan sampelnya dan teknik pengumpulan datanya dengan memperhatikan validitas dan reliabilitasnya
  3. Merancang model empirisnya
*Dosen STBA JIA Bekasi.


ANALISIS REGRESI


Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen.
Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Analisis regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi dan jarang digunakan dalam penelitian bahasa. Program komputer yang paling banyak digunakan adalah SPSS (Statistical Package For Service Solutions).

         *         MENU REGRESI
Kasus : Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kemampuan Grammar (X1)dan Vocabulary (X2) terhadap kemampuan Conversation (Y)  yang dilakukan terhadap 20 mahasiswa yang diambil secara random, didapatkan nilai

X1 :70, 80, 72, 67, 64, 70, 71, 76, 90, 96, 54, 52, 65, 71, 66, 89, 80, 64, 60, 74
X2 : 72, 82, 75, 65, 67,70, 73, 75, 86, 90, 95, 56, 55, 71, 67, 88, 80,66, 60, 70
Y : 70, 67, 74, 58, 73, 79, 57, 58, 71, 66, 72, 55, 76, 65, 81, 75, 76, 77, 69, 70

1.    Buat Variable dengan mengklik Variable View untuk X1, X2  dan Y, isikan di …
·         Name :  ketik X1à untuk Type (klik pojok yang berwarna abu-abu,”Variable Type” klik “numeric”
·         Widh : default 8
·         Decimals : default 2
·         Label : ketik Grammer
·         Dibawah X1 ketik X2à, untuk Type (klik pojok yang berwarna abu-abu,”Variable Type” klik “numeric”
·         Widh : default 8
·         Decimals : default 2
·         Label : ketik Vocabulary

·         Kemudian ketik Y untuk type : Numeric
·         Widh : default 8
·         Decimals : default 2
·         Label : ketik Conversation
2.    Masukan data dengan mengklik Data View divariabel X1, X2 dan Y
3.    Kemudian buka Analyze àRegression (sesuai kasus) klik Linear, kemudiantampak layar Linear Regression, lalu pindahkan variable Y ke kotak Dependent dan masukan variable X1 dan X2 ke kotak Independent, Case Label : biarkan, kemudian Method : klik Enter.
·         Kemudian pilih option àStepping method criteria, klik Use Probability Of F, klik Entry .05, kemudian pilihan default Include Constant In Equation, sedang Missing Value dengan klik Exclude Cases Listwise, klik Continue…
·         Pilih kolom statistic, àRegression Coefficient, aktifkan Estimate. Pilih descriptive pada kolom sebelah kanan, tetap aktifkan Model Fit, residual klik mouse pada Casewise Diagnostics lalu pilih All Cases, klik Continue.
·         Pilih Plot (berhubungan dengan gambar/grafik untuk regresi). Klik pilihan SDRESID masukan ke pilihan Y, lalu pilihan ZPRED dan masukan ke pilihan X, klik Next isikan plot ke dua…(tampak variable Y dan X kosong), kemudian klik ZPRED dan masukan ke pilihan y, kemudian pilihan pilihan DEPENDNT dan masukan pilihan x, klik tombol next untuk pengisian plot ke tiga, PILIHAN Standardized Residual Plots, Klik MousePada Normal Probability Plot, Klik Continue..OK.


SOAL LATIHAN
1.    LPPM STBA JIA sedang mengadakan penelitian terkait dengan hubungan antara motivasi belajar (X1), keyakinan diri (X2) terhadap peningkatan IPK mahasiswa dengan hasil angket sebagai berikut ::
No. resp
Motivasi belajar
(X)
Keyakinan diri (X2)
IPK
 (Y)
1
80
78
80
2
72
72
78
3
73
74
72
4
74
93
74
5
75
83
77
6
76
97
83
7
77
68
75
8
65
70
68
9
66
88
70
10
67
75
88
11
73
76
75
12
72
73
68
13
74
65
72
14
75
66
71
15
83
78
84
16
97
88
90
17
68
70
74
18
70
71
95
19
88
90
96
20
75
78
81
·         Hitung persamaan garis regresi antara variabel motivasi dan keyakinan diri terhafdap IPK sehingga hasil persamaan tersebut bisa digunakan untuk prediksi.

2. STBA JIA sedang meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penulisan kanji dengan mengadakan workshop dan pelatihan penelitian didapatkan hasil sebagai berikut
No.respondent
Workshop
 (X1)
Latihan
 (X2)
Penulisan kanji (Y)
1
97
97
89
2
88
80
78
3
70
70
72
4
88
88
74
5
75
75
80
6
68
68
75
7
102
102
97
8
97
89
100
9
75
88
70
10
70
80
88
11
88
75
75
12
75
70
68
13
68
71
75
14
76
84
71
15
97
90
84
16
88
92
90
17
70
70
92
18
88
88
95
19
77
75
76
20
81
77
81
21
66
70
66
22
88
85
80
23
78
75
78
24
68
70
72
25
60
66
60
26
99
91
99
27
75
75
80
28
86
82
86
29
79
77
79
30
80
80
80


Hitung persamaan garis regresi antara variabel motivasi dan keyakinan diri terhafdap IPK sehingga hasil persamaan tersebut bisa digunakan untuk prediksi

Tulisan Lainnya:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *