A. Data dan jenisnya.
Menurut Webster’s New World Dictionary,
data berarti sesuatu yang diketahui atau dianggap. Data dapat
memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data juga dapat berguna, bila dikaitkan
dengan masalah manajemen, sebagai:
a) Dasar
suatu perencanaan
b) Alat
pengendalian
c) Dasar
evaluasi
Syarat data yang baik dan pembagian
data
- Objektif. Data yang objektif berarti bahwa data harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
- Representatif (mewakili). Data harus mewakili objek yang diamati.
- Kesalahan baku (standard error) kecil. Suatu perkiraan (estimate) dikatakan baik (mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi) apabila kesalahan bakunya kecil.
- Tepat waktu
- Relevan. Data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan.
Data dapat dikelompokkan antara lain,
menurut sifat, sumber, cara memperoleh, dan waktu pengumpulan.
- Data menurut sifatnya, dibedakan antara data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka (nonnumeris). Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
- Data menurut sumbernya mengacu kepada sumber perolehan data, yakni eksternal dan internal. Data internal adalah data yang bersumber dari keadaan atau kegiatan suatu organisasi atau kelompok. Data eksternal adalah data yang bersumber dari luar suatu organisasi atau kelompok.
- Data menurut cara memperolehnya, dapat dibedakan antara data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi.
- Data menurut waktu pengumpulannya dibedakan sebagai data cross section dan data berkala (time series). Data cross section adalah data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu. Data berkala adala data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.
B. Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Elemen adalah unit terkecil dari objek
penelitian. Tujuan pengumpulan data, selain untuk mengetahui jumlah elemen,
juga untuk mengetahui karakteristik dari elemen-elemen tersebut. Karakteristik
adalah sifat-sifat, cirri-ciri atau hal-hal yang dimiliki oleh elemen, yaitu
semua keterangan mengenai elemen.
Variabel atau peubah ialah sesuatu
yang nilainya dapat berubah atau berbeda. Nilai karakteristik suatu elemen
merupakan nilai variabel. Biasanya untuk menunjukkan suatu variabel
dipergunakan huruf Latin (X, Y, Z) atau Yunani dan lain sebagainya.
Populasi adalah kumpulan dari seluruh
elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan-perbedaan itu
disebabkan karena adanya nilai karakteristik yang berlainan.
Sample adalah sebagian dari populasi.
Jika n adalah jumlah elemen sampel dan N adalah jumlah elemen populasi, maka n
< N (n lebih kecil dari N). Istilah lain dari sampel adalah contoh.
C. Metode
Pengumpulan Data
Di dalam statistik dikenal dua cara
pengumpulan data, yaitu cara sensus dan cara sampling.
Sensus adalah cara pengumpulan data di
mana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu. Data yang diperoleh
sebagai hasil pengolahan sensus disebut data yang sebenarnya (true value), atau
sering disebut parameter.
Sampling adalah cara pengumpulan data
di mana yang diselidiki adalah elemen sampel dari suatu populasi. Data yang
diperoleh dari hasil sampling merupakan data perkiraan (estimate value).
Dibandingkan dengan sensus,
pengumpulan data dengan cara sampling membutuhkan biaya yang jauh lebih
sedikit, memerlukan waktu yang lebih cepat, tenaga yang tidak terlalu banyak,
dan dapat menghasilkan cakupan data yang lebih luas serta terperinci.
1. Cara Pengambilan Sampel
Pada dasarnya ada dua cara pengambilan
sampel, cara acak (random), dan bukan acak (nonrandom).
Cara acak adalah suatu cara pemilihan
sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel, di mana
pemilihannya dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen mendapat
kesempatan yang sama (equal chance) untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara
ini dianggap obyektif karena netral. Samplingnya disebut probability sampling,
yaitu setiap elemen mempunyai probabilitas (kemungkinan) yang sama untuk
dipilih.
Cara bukan acak adalah suatu cara
pemilihan elemen-elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel di mana
setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih. Cara bukan
acak lebih bersifat subyektif dan samplingnya disebut nonprobability sampling,
artinya, setiap elemen tidak mempunyai probabilitas yang sama untuk dipilih.
2. Alat
Pengumpulan Data
Alat atau device untuk memperoleh
keterangan dari objek atau elemen antara lain:
- Daftar pertanyaan (questionnaire)
- Wawancara
- Observasi atau pengamatan langsung
- Melalui pos, telepon, atau alat komunikasi lainnya
Bagian yang sangat penting dalam
pengumpulan data adalah merancang kuesioner. Kuesioner atau daftar isian adalah
satu set pertanyaan yang tersusun secara sistematis dan standar sehingga
pertanyaan yang sama dapat diajukan terhadap setiap responden.
3. Pengolahan
Data
Apabila data sudah dikumpulkan, maka
diperoleh data mentah (raw data). Data mentah adalah hasil pencatatan peristiwa
atau karakteristik elemen yang dilakukan pada tahap pengumpulan data.
Data statistik pada dasarnya merupakan
angka-angka ringkasan dari hasil pengolahan berdasarkan data mentah, seperti
total, rata-rata, persentase, angka indeks, simpangan baku (deviasi standar),
koefisien korelasi, dan koefisien regresi. Data statistik sebagai hasil sensus
disebut data sebenarnya (true value/parameter), sedangkan sebagai hasil
sampling disebut data perkiraan (estimate value) atau sering juga disebut
statistik.
4. Metode
Pengolahan Data
Secara umum, metode pengolahan data
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengolahan data secara manual (manual data
processing) dan pengolahan data secara elektronik (electronic data processing).
5. Penyajian Data
Selain berupa angka-angka ringkasan
(summary figures), penyajian data juga dapat berbentuk tabel dan grafik. Tabel
merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori.
Grafik merupakan gambar-gambar yang
menunjukkan secara visual data berupa angka yang biasanya juga berasal dari
tabel-tabel yang telah dibuat.
Ada berbagai bentuk tabel yang
dikenal, yaitu tabel satu arah (one way table), tabel dua arah (two way table),
dan tabel tiga arah (three way table).
Tabel satu arah ialah tabel yang
memuat keterangan mengenai satu hal atau satu karakteristik saja.
Tabel dua arah ialah tabel yang
menunjukkan hubungan dual hal atau dua karakteristik.
Tabel tiga arah ialah tabel yang
menunjukkan tiga hal atau tiga karakteristik.
Data berkala (time series data), yaitu
data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan suatu
hal/kegiatan, biasanya disajikan dalam bentuk grafik garis untuk memudahkan
pembuatan trend.
Grafik garis tunggal (single line
chart) adalah grafik yang terdiri dari satu garis untuk menggambarkan
perkembangan (trend) dari suatu karakteristik.
Grafik garis berganda (multiple line
chart) adalah grafik yang terdiri dari beberapa garis untuk menggambarkan
perkembangan beberapa hal/kejadian sekaligus.
Grafik garis komponen berganda
(multiple component line chart), serupa dengan grafik berganda, tetapi garis
teratas/terakhir menggambarkan jumlah (total) dari komponen-komponen, sedangkan
garis lainnya menggambarkan masing-masing komponen.
Grafik garis persentase komponen
berganda (multiple percentage component line chart), adalah sama seperti grafik
garis berganda, kecuali bahwa masing-masing nilai komponen dinyatakan dalam
persentase, sehingga garis teratas (terakhir) merupakan garis yang menunjukkan
100%.
Grafik garis berimbang neto (net
balanced line). Nilai-nilai selisih dengan garis timbangan dapat diberi warna
yang berbeda untuk menilai selisih yang positif dan negatif.Grafik ini dapat
juga digambar dalam bentuk batangan/balok, di mana penggambarannya hampir sama
seperti grafik garis.
Selain dari grafik garis dan batangan,
data dapat juga digambarkan dalam bentuk lingkaran. Bentuk-bentuk dari grafik
lingkaran di antaranya adalah grafik lingkaran tunggal (single pie chart),
yaitu grafik lingkaran yang terdiri atas satu lingkaran, dan grafik lingkaran
berganda (multiple pie chart), yaitu grafik lingkaran yang terdiri atas lebih
dari satu lingkaran.
Cartogram adalah grafik berupa peta. Suatu
karakteristik (sifat/hal) yang akan digambarkan, diberi tanda/cirri khusus
(berupa gambar sederhana).
Grafik gambar (pictogram chart) adalah
grafik yang disajikan dalam bentuk gambar. Di dalam bidang koordinat YX
dinyatakan gambar-gambar dengan cirri khusus untuk suatu karakteristik. Penyajian data dalam bentuk tabel dan
grafik sangat membantu untuk pembuatan suatu analisis.
D. Distribusi Frekuensi
Salah satu cara untuk meringkas data
adalah dengan distribusi frekuensi, yaitu pengelompokan data ke dalam beberapa
kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk ke dalam tiap
kelas.
Distribusi frekuensi menunjukkan
jumlah atau banyaknya item dalam setiap kategori atau kelas. Frekuensi relative
dari suatu kelas adalah proporsi item dalam etiap kelas terhadap jumlah
keseluruhan item dalam data tersebut. Jika sekelompok data memiliki n
observasi, maka frekuensi relative dari setiap kategori atau kelas akan
diberikan sebagai berikut.
Distribusi frekuensi relative adalah
ringkasan dalam bentuk tabel dari sekelompok data yang menunjukkan frekuensi
relative bagi setiap kelas. Distribusi frekuensi persentase adalah ringkasan
dalam bentuk tabel dari sekelompok data yang menunjukkan frekuensi persentase
bagi setiap kelas.
Definisi tentang distribusi frekuensi
adalah sama baik untuk data kualitatif maupun kuantitatif. Ada tiga hal yang
perlu diperhatikan dalam menentukan kelas bagi distribusi frekuensi untuk data
kuantitatif, yaitu jumlah kelas, lebar kelas, dan batas kelas.
H.A. Sturges pada tahun 1926 menulis
artikel dengan judul: “The Choice of a Class Interval”
dalam Journal of the American Statistical
Association, yang mengemukakan suatu rumus untuk menentukan banyaknya kelas
sebagai berikut:
k
= 1 + 3,322 log n
di mana k = banyaknya kelas
n =
banyaknya nilai observasi
rumus tersebut diberi nama Kriterium
Sturges dan merupakan suatu ancar-ancar tentang banyaknya kelas.
Pada umumnya, untuk menentukkan
besarnya kelas (panjang interval) digunakan rumus:
Di mana c =
perkiraan besarnya (class width, class size, class length)
k = banyaknya kelas
Xn = nilai observasi terbesar
X1 = nilai observasi terkecil
Batas kelas bawah menunjukkan kemungkinan nilai data terkecil pada suatu kelas. Sedangkan batas kelas atas mengidentifikasikan kemungkinan nilai data terbesar dalam suatu kelas.
Ukuran Pemusatan
Rata-rata (average) adalah nilai yang
mewakili himpunan atau sekelompok data (a set of data). Beberapa jenis rata-rata
yang sering dipergunakan ialah rata-rata hitung (arithmetic mean atau sering
disingkat mean saja), rata-rata ukur (geometric mean), dan rata-rata harmonis
(harmonic mean).
Suatu kelompok data dikatakan homogen
atau tidak bervariasi kalau semua nilai dari kelompok tersebut sama dan
dikatakan sangat heterogen kalau nilai-nilai tersebut sangat berbeda satu sama
lain atau sangat bervariasi. Antara homogen dan sangat heterogen disebut
relative homogen, yaitu perbedaan antara nilai yang satu dengan lainnya tidak
begitu besar. Untuk mengukur tingkat homogenitas atau tingkat variasi tersebut
sering digunakan kriteria yang disebut simpangan baku (standard deviation).
Kalau ada sekelompok nilai sebanyak n
diurutkan mulai dari yang terkecil X1 sampai dengan yang terbesar Xn, maka
nilai yang ada di tengah disebut Median (Med).
Modus dari suatu kelompok nilai adalah
nilai kelompok tersebut yang mempunyai frekuensi tertinggi, atau nilai yang
paling banyak terjadi di dalam suatu kelompok nilai.
Ukuran Variasi Atau Dispersi
Ada beberapa macam ukuran variasi atau
dispersi, misalnya nilai jarak (range), rata-rata simpangan (mean deviation),
simpangan baku (standard deviation), dan koefisien variasi (coefficient of
variation). Di antara ukuran variasi tersebut simpangan baku yang sering
dipergunakan, khususnya untuk keperluan analisis data.
Simpangan baku merupakan salah satu
ukuran disperse yang diperoleh dari akar kuadrat positif varians. Varians
adalah rata-rata hitung dan kuadrat simpangan setiap pengamatan terhadap
rata-rata hitungnya.
Analisis Korelasi Dan Regresi Linear
Sederhana
Variabel Y yang nilainya akan
diramalkan disebut variabel tidak bebas (dependent variable), sedangkan
variabel X yang nilainya dipergunakan
untuk meramalkan nilai Y disebut variabel bebas (independent variable) atau
variabel peramal (predictor) dan seringkali disebut variabel yang menerangkan
(explanatory).
Hubungan antara dua variabel ada yang
positif dan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan
(penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Sebaliknya
dikatakan negatif kalau kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh
penurunan (kenaikan) Y.
Kuat atau tidak nya hubungan antara X
dan Y apabila dapat dinyatakan dengan fungsi linear (paling tidak mendekati),
diukur dengan suatu nilai yang disebut Koefisien Korelasi.Nilai koefisien
korelasi ini paling sedikit -1 dan paling besar 1.
Perhitungan koefisien korelasi dengan
menggunakan rumus koefisien korelasi rank (Spearman) jauh lebih sederhana
dibandingkan rumus product moment dari Pearson, sebab menggunakan rank
angka-angkanya menjadi lebih kecil, sedangkan hasil perhitungan adalah sama
atau sangat mendekati.
Regresi Linear Berganda Dan Regresi
(Trend) Nonlinear
Banyak sekali cara untuk memecahkan
persamaan dengan variabel lebih dari dua, di antaranya adalah dengan
menggunakan determinan.
Koefisien korelasi antara dua variabel
sering disebut koefisien korelasi linear sederhana (KKLS).
Apabila KKLB dikuadratkan, maka akan
diperoleh koefisien penentuan (KP) (coefficient
of determination), yaitu suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan
(share) dari beberapa variabel X terhadap variasi (naik-turunnya) Y.
Kalau variabel Y berkorelasi dengan X1
dan X2, maka koefisien korelasi antara Y dan X1 (X2 konstan), antara Y dan X2
(X1 konstan), dan antara X1 dan X2 (Y konstan) disebut Koefisien Korelasi
Parsial (KKP).
Garis trend pada dasarnya adalah garis
regresi di mana variabel bebas X
merupakan variabel waktu. Baik garis regresi maupun trend dapat berupa garis
lurus (linear regression/trend) maupun tidak lurus (non-linear
regression.trend).
Trend eksponensial sering dipergunakan
untuk meramalkan jumlah penduduk, pendapatan nasional, produksi, hasil
penjualan, dan kejadian-kejadian lain yang perkembangan/pertumbuhannya secara
geometris (berkembang dengan cepat sekali).
Trend logistic biasanya dipergunakan
untuk mewakili data yang menggambarkan perkembangan/pertumbuhan yang mula-mula
cepat sekali, tetapi lambat-laun agak lambat, di mana kecepatan pertumbuhannya
makin berkurang sampai tercapai suatu titik jenuh (saturation point).
Analisis Data Berkala
Data
berkala (time series data) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan.
Gerakan/variasi data berkala terdiri
dari empat macam atau empat komponen sebagai berikut:
1)
Gerakan
trend jangka panjang (long term movement or secular trend), yaitu suatu gerakan
yang menunjukkan arah perkembangan secara umum (kecenderungan menaik/menurun).
2)
Gerakan/variasi
siklis (cyclical movements or variations), adalah gerakan/variasi jangka
panjang di sekitar garis trend (berlaku untuk data tahunan). Gerakan siklis ini
bisa terulang setelah jangka waktu tertentu (setiap 3 tahun, 5 tahun, atau
lebih) dan bisa juga terulang dalam jangka waktu yang sama. Business cycles
(konjungtur) adalah suatu contoh gerakan siklis yang menunjukkan jangka waktu
terjadinya kemakmuran (prosperity), kemunduran (recession), depresi
(depression), dan pemulihan (recovery).
3)
Gerakan/variasi
musiman (seasonal movements/variation), adalah gerakan yang mempunyai pola
tetap dari waktu ke waktu.
4)
Gerakan/variasi
yang tidak teratur (irregular or random movements), adalah gerakan/variasi yang
sifatnya sporadis.
Analisa data
berkala (analysis of time series) pada umumnya terdiri dari uraian
(description) secara matematis tentang komponen-komponen yang menyebabkan
gerakan-gerakan atau variasi-variasi yang tercermin dalam fluktuasi.
Terdapat
beberapa metode yang umum digunakan untuk menggambarkan garis trend. Beberapa
di antaranya adalah metode tangan bebas, metode rata-rata semi, metode
rata-rata bergerak, dan metode kuadrat terkecil.
Indeks Musiman Dan
Gerakan Siklis
Gerakan musiman
(seasonal movement or variation) merupakan gerakan yang teratur dalam arti naik-turunnya
terjadi pada waktu-waktu yang sama atau sangat berdekatan.
Untuk keperluan
analisis, seringkali data berkala dinyatakan dalam bentuk angka indeks. Apabila
kita ingin menunjukkan ada tidaknya gerakan musiman, perlu dibuat indeks
musiman (seasonal index).
Ada beberapa
metode untuk menghitung angka indeks musiman, antara lain metode rata-rata
sederhana (simple average method), metode relative bersambung (link relative
method), metode rasio terhadap trend (ratio to trend method), dan metode rasio
terhadap rata-rata bergerak (ratio to moving average method).
Apabila kita
ingin menghilangkan pengaruh musiman terhadap data berkala, maka setiap nilai
(data asli) bulanan dari tahun ke tahun harus dibagi dengan indeks musiman.
Jadi, yang tinggal ialah pengaruh dari trend siklis variasi tak teratur.
Kalau pengaruh
musiman dan trend dihilangkan dari data berkala, maka sisanya merupakan gerakan
siklis dan gerakan yang tak teratur (CI).
Untuk
menggambarkan grafik dari gerakan siklis dan gerakan tak teratur (CI), masing-masing
nilai data yang sudah bebas dari pengaruh musiman dan trend dikurangi dengan
100%. Hasilnya merupakan persentase jarak (selisih terhadap 100%).
Angka Indeks
Angka indeks
atau sering disebut indeks saja, pada dasarnya merupakan suatu angka yang
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan
antara kegiatan yang sama dalam dua waktu yang berbeda. Dari angka indeks bisa
diketahui maju mundurnya atau naik turunnya suatu usaha atau kegiatan. Jadi
tujuan pembuatan angka indeks sebetulnya adalah untuk mengukur secara
kuantitatif terjadinya perubahan dalam dua waktu yang berlainan.
Di dalam
membuat angka indeks diperlukan dua macam waktu, yaitu waktu dasar (base
period) dan waktu yang bersangkutan atau sedang berjalan (current period).
Waktu dasar
adalah waktu di mana suatu kegiatan (kejadian) dipergunakan sebagai dasar
perbandingan, sedangkan waktu yang bersangkutan ialah waktu di mana suatu
kegiatan (kejadian) dipergunakan sebagai dasar perbandingan terhadap kegiatan
(kejadian) pada waktu dasar.
Indeks harga
relatif sederhana (simple relative price index) ialah indeks yang terdiri dari
satu macam barang saja. Indeks agregatif merupakan indeks yang terdiri dari
beberapa barang (kelompok barang). Indeks agregatif memungkinkan kita untuk
melihat persoalan secara agregatif (secara makro), yaitu secara keseluruhan,
bukan melihat satu per satu (per individu).
Indeks
agregatif tidak tertimbang digunakan untuk unit-unit yang mempunyai satuan yang
sama.
Indeks
agregatif tertimbang ialah indeks yang dalam pembuatannya telah dipertimbangkan
faktor-faktor yang akan mempengaruhi naik turunnya angka indeks tersebut.
Timbangan yang akan dipergunakan untuk pembuatan indeks biasanya:
a)
Kepentingan
relatif (relative importance)
b)
Hal-hal yang ada hubungannya atau ada
pengaruhnya terhadap naik turunnya indeks tersebut.
Keuntungan dalam menggunakan angka
indeks berantai ialah:
a)
Memungkinkan
kita untuk memasukkan komoditi-komoditi baru yang diperlukan sebagai
pertimbangan, misalnya dalam pembuatan indeks biaya hidup, dipergunakan
beberapa macam barang yang dikonsumsi oleh kelompok masyarakat berpendapatan
rendah (low income group). Komposisi barang-barang tersebut selalu berubah-ubah
dari waktu ke waktu.
b)
Apabila
sudah dibuat indeks berantai dengan waktu dasar yang berubah-ubah, kita dapat
menurunkan dari indeks berantai tersebut suatu indeks
pada tahun-tahun tertentu dengan waktu
dasar yang tetap.
Tujuan utama pembuatan angka indeks
adalah untuk melakukan perbandingan mengenai suatu kegiatan pada dua waktu yang
berbeda (kegiatan produksi, penjualan, konsumsi, perkembangan harga dan lain
sebagainya). Di dalam pembuatan angka indeks pada suata waktu tertentu (minggu
tertentu, bulan tertentu, triwulan tertentu, tahun tertentu), harus ditentukan
terlebih dahulu waktu dasar (base period) yaitu waktu di mana suatu kegiatan
akan dipergunakan sebagai dasar perbandingan.
Ada beberapa syarat yang perlu
diperhatikan dalam menentukan atau memilih waktu dasar tersebut:
a)
Waktu
seyogyanya menunjukkan keadaan perekonomia yang stabil, di mana harga tidak
berubah dengan cepat sekali.
b)
Waktu
jangan terlalu jauh di belakang, kalau bias usahakan paling lama 10 tahun atau
lebih baik kurang dari 5 tahun.
c)
Waktu
di mana terjadi peristiwa penting, misalnya saja jika suatu perusahaan dalam
membuat indeks produksi atau hasil penjualan menggunakan waktu dasar pada saat
Direktur Produksi/Pemasaran yang baru diangkat.
d)
Waktu
di mana tersedia data untuk keperluan pertimbangan.
Pada suatu ketika, jika waktu dasar
dari angka indeks dianggap sudah out of date, karena sudah terlalu lama atau
terlalu jauh ketinggalan, maka perlu diadakan pergeseran waktu dasar (shifting
the base period).
Kebaikan atau kesempurnaan angka
indeks biasanya dilihat dari kenyataan apakah indeks yang bersangkuta memenuhi
beberapa criteria pengujian (test criteria).
Sebagai contoh, indeks ideal (ideal
index) dari Fisher paling tidak secara teoritis lebih baik daripada indeks
Laspeyres atau Paasche karena indeks ideal lebih banyak memenuhi criteria
pengujian daripada Laspeyres dan Paasche. Beberapa criteria pengujian adalah
time reversal test, dan factor reversal test.
Probabilitas
Kata probabilitas sering dipertukarkan
dengan istilah lain seperti peluang dan kemungkinan. Secara umum probabilitas
merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi. Secara lengkap probabilitas
didefinisikan sebagai berikut:“Probabilitas” ialah suatu nilai yang digunakan
untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian yang acak.
Dalam mempelajari probabilitas, ada 3
kuci yang harus diketahui: eksperimen, hasil (outcome), dan kejadian atau
peristiwa (event).
Ada dua pendekatan dalam menghitung
probabilitas yaitu pendekatan yang bersifat objektif dan subjektif.
Probabilitas objektif dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan klasik dan
pendekatan frekuensi relatif.
Perhitungan probabilitas secara klasik
didasarkan pada asumsi bahwa seluruh hasil dari suatu eksperimen mempunyai
kemungkinan (peluang) yang sama.
Pendekatan yang mutakhir ialah
perhitungan yang didasarkan atas limit dari frekuensi relatif.
Probabilitas subjektif didasarkan atas
penilaian seseorang dalam menyatakan tingkat kepercayaan. Jika tidak ada
pengalaman/pengamatan masa lalu sebagai dasar untuk perhitungan probabilitas,
maka pernyataan probabilitas tersebut bersifat subjektif. Hal ini biasanya
terjadi dalam bentuk opini atau pendapat yang dinyatakan dalam suatu nilai
probabilitas.
Hasil yang berbeda-beda dari suatu
eksperimen disebut titik sampel. Sedangkan himpunan dari seluruh kemungkinan
hasil disebut ruang sampel.
Ruang sampel suatu eksperimen
mempunyai dua syarat berikut:
1)
Dua
hasil atau lebih banyak tidak dapat terjadi secara bersamaan.
2)
Harus
terbagi habis (exhaustive).
Jadi ruang sampel merupakan himpunan
hasil eksperimen. Suatu himpunan (set) merupakan kumpulan yang lengkap atas
elemen-elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Elemen-elemen
tersebut walaupun sejenis dapat dibeda-bedakan (karakteristik berbeda-beda). Di
dalam statistic, himpunan (set) disebut populasi, dan himpunan bagian (subset)
disebut sampel (sample).
Kita mengetahui bahwa hasil eksperimen
dapat berbeda-beda, sehingga pada umumnya hasil eksperimen bersifat acak, di
mana kita sering menggunakan istilah variabel acak untuk maksud perhitungan
probabilitas terjadinya hasil suatu eksperimen. Karena hasil eksperimen sukar
ditentukan dengan pasti sebelumnya, atau merupakan proses acak, maka
variabelnya dikatakan variabel acak, yang biasanya diberi simbol X dan untuk
singkatnya variabel saja.
Variabel mempunyai pengertian
kuantitatif, maksudnya harus dinyatakan dengan angka-angka. Oleh karena hasil
eksperimen sering merupakan data kualitatif, maka harus dilakukan penilaian
kembali melalui angka-angka.
Kalau kita cari probabilitas untuk
setiap nilai variabel, maka nilai seluruh probabilitas tersebut bersama-sama
dengan nilai variabel masing-masing dinamakan distribusi probabilitas.
Himpunan dari seluruh kejadian yang
ada disebut himpunan semesta (universal set). Himpunan bagian yang paling kecil
dari suatu himpunan disebut himpunan kosong (null set). Himpunan kosong tidak
mempunyai anggota atau elemen.
Secara umum, beberapa kombinasi dari
kejadian dalam sebuah eksperimen dapat dihitung probabilitasnya berdasarkan dua
aturan, yaitu aturan penjumlahan dan aturan perkalian.
Untuk menerapkan aturan penjumlahan
ini, harus dilihat jenis kejadiannya apakah bersifat saling meniadakan
(mutually exclusive) atau tidak saling meniadakan.
Aturan penjumlahan yang diterapkan
untuk kejadian yang saling meniadakan disebut dengan aturan penjumlahan khusus.
Kejadian saling meniadakan (mutually exclusive event) adalah kejadian di mana
jika sebuah kejadian terjadi, maka kejadian yang kedua adalah kejadian yang
saling meniadakan.
Dalam konsep probabilitas, aturan
perkalian diterapkan secara berbeda menurut jenis kejadiannya. Ada dua jenis
kejadian dalam hal ini, yaitu kejadian tak bebas (dependent event) dan kejadian
bebas (independent event).
Makasih banyak om Ahmad atas Resume nya.. berguna banget ini :)
BalasHapus