Dalam melakukan penelitian kuantitatif, kita seringkali mengalami kesulitan tentang metode statistika mana yang akan digunakan. Hal ini umumnya disebabkan kita tidak mendapatkan materi penelitian yang lengkap dan terintegrasi terkait denga tujuan penelitian.
Aplikasi statistika dalam suatu penelitian secara umum terbagi menjadi metode yaitu statistika deskriptif san statistika inferensia. Statistika deskriptif terdiri dari metode metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga mengasilkan informasi yang berguna. Perlu dipahami bahwa statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang ada dan sama sekal tidak menarik suatu kesimpulan atau inferensia.
Penyajian tabel, diagram, grafik dan besaran-besaran lain yang di dalam laporan penelitian termasuk dalam kategori statistika deskiptif ini. Sementara statistika inferensia mencakup semua metode yag berhubungan dengan analisis sebagian data (sampel) kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data (populasi).
Berikut adalah beberapa metode statistika baik statatistika deskriptif maupun inferensia yang paling popular di dunia penelitian.
Distribusi Frekuensi
Teknik ini mungkin merupakan teknik yang paling mudah dan paling banyak digunakan untuk mendeskripsikan data. Distribusi frekuensi mengindikasikan jumlah dan persentase responden, obyek yang masuk ke dalam kategori yang ada.
Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan informasi awal dalam penelitian tentang obyek atau responden.
Cross-Tabulations
Bila distribusi frekuensi digunakan untuk memberikan informasi yang menggambarkan keseluruhan sampel atau populasi yang diteliti, cross-tabulation adalah sebuah teknik visual yang memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel.
Kedua teknik yang telah disebutkan di atas digunakan untuk menggambarkan data yang dikumpulkan selama penelitian, ini hanya merupakan awal tugas peneliti. Tugas berikutnya adalah menjelaskan temuan-temuan ini dan dapat membuat sebuah generalisasi tentang populasi yang lebih besar. Maka digunakanlah inferential statistics.
Korelasi
Metode ini menggambarkan secara kuantitatif asosiasi ataupun relasi satu variabel interval dengan variabel interval lainnya. Sebagai contoh kita dapat lihat relasi hipotetikal antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian tinggi.
Korelasi diukur dengan suatu koefisien (r) yang mengindikasikan seberapa banyak relasi antar dua variabel. Daerah nilai yang mungkin adalah +1.00 sampai -1.00. Dengan +1.00 menyatakan hubungan yang sangat erat, sedangkan -1.00 menyatakan hubungan negatif yang erat.
Regresi
Regresi digunakan ketika periset ingin memprediksi hasil atas variabel-variabel tertentu dengan menggunakan variabel lain. Dalam bentuknya yang paling sederhana yang hanya melibatkan dua buah variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent), misalnya lama waktu belajar dengan nilai ujian. Regresi sederhana berusaha memprakirakan nilai ujian dengan lamanya waktu belajar.
Analisis regresi mengindikasikan kepentingan relatif satu atau lebih variabel dalam memprediksi variabel lainnya.
T-test
Teknik t-test digunakan bila periset ingin mengevaluasi perbedaan antara efek. Sebagai contoh, periset mungkin tertarik dalam perbedaan kepuasan kerja untuk orang-orang yang berbeda tingkat pendidikannya. Teknik analisis yang banyak digunakan adalah membandingkan dua kelompok, misalnya mereka yang mendapat pendidikan universitas dengan mereka yang tidak, dengan menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan. t-test akan mengindikasikan apakah perbedaan antara kedua kelompok tersebut signifikan secara statistika.
F-test
F-test menguji apakah populasi tempat sampel diambil memiliki korelasi multiple (R) nol atau apakah terdapat sebuah relasi yang signifikan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen.
Uji Validitas
Untuk melakukan uji validitas dapat digunakan metode Pearson Product Moment (bila sampel normal, 30) ataupun metode Spearman Rank Correlation (bila sampel kecil, 30).
Uji Reliabilitas
Untuk analisis reliabilitas internal dapat digunakan metode Cronbach's Alpha. Jika koefisien yang didapat 0.60, maka instrumen penelitian tersebut reliabel.
makasih banyak mas info nya sangat membantu, ga cm yg lag buat skripsi, tp saya yg sedang bkn tesis jg terbantu dg informasi nya, saya memang kurang menyukai statistik, tp stlh membaca info2 spt ini saya lebh tertarik mempelajarinya sbg pengetahuan bagi saya. Keep writing for people like me..
BalasHapusSemoga bermanfaat, terus perlahan dipelajari statistik itu mudah apalagi sekarang ada teknologi program komputer dengan belajar SPSS saja anda tak usah repot berhitung dengan statistik, tapi dasarnya bisa dibaca dan terimakasih atas kunjungannya mohon weblog ini disampaiakan kepada teman-teman yang kesulitan dengan penelitian, syukron.
BalasHapus