Data bentuk jamak dari datum. Data bisa bermakna sesuatu yang diketahui atau sesuatu yang dianggap sehingga dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Dalam masalah ketenagakerjaan misalnya, ada data jumlah pencari kerja, jumlah yang bekerja, jumlah penganggur, dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Dalam masalah ekonomi ada data inflasi, pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita dan lain-lain. Dalam masalah penduduk, ada data jumlah penduduk laki-laki, jumlah penduduk perempuan, data penduduk miskin dan lain-lain. Contoh-contoh tadi menunjukkan data dalam arti sesuatu yang diketahui.
Perhatikan contoh berikut. Dalam penyusunan RAPBN, pemerintah menetapkan beberapa asumsi-asumsi tertentu. Misalnya, perkiraan kurs rupiah, perkiraan harga minyak dunia per barel, perkiraan inflasi, dan asumsi-asumsi lain yang dibutuhkan. Asumsi-asumsi tersebut belum diketahui kebenarannya sebelum tahun berjalan. Asumsi-asumsi tadi menunjukkan data dalam arti sesuatu yang dianggap karena data tersebut memang belum ada dan masih berupa asumsi atau perkiraan pakar.
Kapan kita membutuhkan data? Data dibutuhkan dalam setiap proses manajerial. Pada saat perencanaan, proses pelaksanaan, dan akhir penyelesaian semuanya membutuhkan data. Sebuah maskapai penerbangan ternama di Indonesia hendak memperluas pelayanannya di Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat. Maskapai ini membutuhkan data jumlah penduduk Kabupaten Manokwari, jumlah unit usaha, data penumpang yang datang dan pergi ke dan dari Manokwari, dan lain-lain (Coba Saudara sebutkan data apa saja yang diperlukan pada saat perencanaan pembukaan maskapai penerbangan di Mnaokwari?). Pada saat penerbangan sudah berjalan, data jumlah penumpang yang menggunakan maskapai tersebut terus dipantau. Tidak lupa juga dengan data penumpang yang menggunakan maskapai lain. Jumlah dana yang dihasilkan dalam satu tahun. Keseluruhan data tadi akan dimanfaatkan untuk evaluasi guna menentukan strategi pemasaran di tahun-tahun berikutnya. Dengan demikian, data sangat berguna sebagai dasar perencanaan (planning), alat pengawasan (organizing, actuating and controlling), dan dasar evaluasi (evaluation).
DATA BERKUALITAS
Tidak semua data laik digunakan baik dalam perencanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan. Prinsipnya, data “sampah” apabila diolah hanya akan menghasilkan “sampah” atau Garbage in garbage out. Untuk menghasilkan keputusan yang terbaik harus menggunakan data berkualitas.
Seperti apa data berkualitas itu? Data yang berkualitas harus dapat diandalkan (reliable) dan bermanfaat. Agar data dapat diandalkan harus tepat waktu (up to date) dan relevan. Data akan bermanfaat apabila sesuai dengan keadaan yang sebenarnya (Objektif), mewakili objek yang diteliti/diamati (Representatif) dan mengandung sedikit kesalahan (minimum error).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar