04 September 2008

Fenomena Penulisan Penelitian (Skripsi)

Pengalaman saya menjumpai penulisan skripsi yang banyak dilakukan di beberapa institusi pendidikan/kampus yang ada di Jawa Timur, masih menunjukkan adanya perbedaan PPKI (Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah). Istilah PPKI sendiri saya pinjam dari UM (Universitas Negeri Malang). Banyak sekali panduan penulisan yang dipakai mahasiswa malah membuat mereka terjebak menjadi tidak konsisten dalam penulisan karya tulis mereka. Misal: pada Bab I menyebutkan ‘anak didik’, pada Bab 2 menyebutkan ‘siswa’, pada Bab 3 menyebutkan ‘murid’, dan seterusnya.

Belum lagi ketika hasil penulisan mahasiswa tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing mereka, yang sudah ada di kepala masing-masing dosen tersebut sebuah parameter kode etik penulisan sendiri.

Akhirnya dua pandangan penulisan itu menjadi masalah dalam proses penyelesaian skripsi itu sendiri, skripsi yang seharusnya bisa diselesaikan dalam masa studi 1 semester akhirnya membengkak menjadi 2/3 semester.

Permasalahan tersebut sebenarnya menurut saya disebabkan faktor: 1) mahasiswa yang kurang peduli dengan pedoman penulisan, 2) kurangnya sosialisasi dari pihak institusi sendiri, 3) adanya keragaman mazhab yang dianut oleh institusi yang ada di Indonesia.

Bukan membandingkan dengan negara Barat yang memang menjadi kiblat dan panutan dalam banyak urusan di segala bidang kehidupan kita sekarang ini. Tetapi memang kenyataannya mereka lebih profesional dan lebih perhatian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Untuk urusan ‘rujukan’ menulis saja mereka mempunyai: 1) harvard referencing, 2)oxford referencing, 3) oscola referencing, 4) apa referencing, 5) mla referencing, 6) turabian referencing, 7) chicago referencing, 8) open university, 9) vancouver referencing, 10) mhra referencing, 11) bmj referencing, dan 12) referencing software.

Sedangkan untuk ‘punctuation’, mereka mengatur: a) apostrophes, b) brackets, c) colons, d) semi colons, e) commas, f) hyphens and dashes, g) terminating marks, h) question marks, dan i) quotation marks.

Mereka juga membedakan: 1) subjects and verbs, 2) subject/verb agreement, 3) pronouns, 4) who and whom, 5) whoever and whomever, 6) who, which, that, 7) adjectives/adverbs, 8) prepositions, 9) confusing words, 10) fragments, 11) capital letters.

Jadi menurut saya, hendaknya setiap mahasiswa yang akan melaksanakan skripsi, tesis, atau disertasi hendaknya terlebih dahulu mempelajari PPKI yang ada di masing-masing kampusnya, lebih baik lagi kalau menyempatkan diri ke perpustakaan untuk membaca skripsi-skripsi yang ada di perpustakaan tersebut. Dengan demikian secara tidak langsung akan mengetahui panduan penulisan yang dipakai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulisan Lainnya:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *