oleh : Ahmad Kurnia, SPd, MM.*
Suatu hal yang menjadi beban para peneliti mahasiswa tingkat akhir adalah penentuan judul terbukti dilapangan Kesulitan pertama adalah saat pengajuan judul dan secara pintas mengadopsi dari hasil skripsi orang lain tanpa memahami latar belakang masalah penelitian. sehingga kendala nampak saat pada proses penentuan analisa datanya.
Apa perlu judul dibuat dulu, baru masalah belakangan? Kenyataannya mereka mencari berbagai judul terkadang tidak tahu eksistensi masalahnya.
A.Cara Menentukan Judul
Seorang peneliti merasakan adanya "sesuatu
yang tidak beres", (dalam arti tidak atau belum sesuai dengan kondisi yang
seharusnya), artinya seorang peneliti harus memiliki keingintahuan yang tinggi
dan keinginan untuk memperbaiki keadaan.
Contoh
: "Selama saya kuliah, belum pernah saya temui seorang mahasiswa pun
berjalan sambil membaca buku di kampus karena saking gemarnya membaca,
misalnya.ini juga menguatkan survei UNESCO bahwa pringkat membaca Indonesia,
berada di bawah negara-negara tetangga kita seperti Malaysia bahkan Vietnam.
Mungkin juga beralasan bahwa lesunya membaca ini adalah pemicu sepinya
diskusi-diskusi kecil atau publik di kampus. Padahal, menurut mahasiswa yang
sudah alumni, kegiatan diskusi adalah kegiatan yang biasa ditemui di setiap
sudut kampus ini dulu. (kutipan dari radarbanten.com)
Mengacu pada masalah yang dapat dilihat
dari suatu kasus bisa diambil rumusan masalah yang diungkapkan dalam kalimat
tanya :
- Apakah benar bahwa mahasiswa kita kurang minat membaca?
- Apakah benar lesunya minat membaca berakibat lesunya forum diskusi di kampus?
- Apakah benar dengan lesunya membaca dan diskusi ini mengakibatkan kurang ada gairah dalam penelitian dan menulis dikalangan mahasiswa?
Dari
pertanyaan diatas peneliti harus bisa menentukan apa variabel penelitian atau
yang menjadi objek penelitian yang merupakan inti dari masalah penelitiannya.
dengan kata lain untuk menyusun masalah penelitian peneliti harus mengetahui
terlebih dahulu apa variabelnya. ketiga pertanyaan diatas diajabarkan
berdasarkan tiga gejala yang penliti baca di media berdasarkan pengamatan
sendiri.
Hal lain
yang bisa diamati dari " Hal yang tidak beres", dapat dilihat dari
hal yang positif dari kegiatan mahasiswa dengan adanya kegiatan mentoring yang
diselenggarakan oleh "lembaga dakwah kampus' terutama dikampus umum yang
marak dibandingkan dengan kampus berbasis agama. sehingga anda rumuskan juga
dalam kalimat pertanyaan :
- Kegiatan positif apa saja yang dilakukan mahasiswa melalui kelompok mentoring tersebut?
- Motif-motif apakah yang mendorong para mahasiswa untuk mengadakan kelompok mentoring tersebut?
- Apakah ada kaintan yang erat antara mentoring dengan kegiatan salah satu partai sebagai sel kaderisasi?
Untuk
menjawab semua pertanyaan dari asumsi dasar yang diajukan peneliti dapat
mengajukan pertanyaan "Manakah kira-kira yang paling baik, mulai dengan
mendaftar sebanyak mungkin pertanyaan atau langsung menentukan sejumlah
pertanyaan?"
Asumsinya
sebagian orang dengan cepat memperoleh pertanyaan penelitian karena sensitif
terhadap lingkungan dan dapat merasakan adanya permasalahan disekelilingnya
sehingga ingin memecahkan permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian.
sebaliknya sebagian orang sukar menemukan permaslahan yang akan diteliti
sehingga apabla seorang mahasiswa, setelah lama menyelesiakan teori, tidak
habis-habis berada dalam "masa berpikir mencari judul "untuk
skripsinya.
Intinya
modal utama mahasiswa dalam menentukan judul harus menguasai permasalahan lalu
lanjut pada pemahaman terhadap literatur yang relevan dengan judul
penelitiannya. dalam keadaan mantap peneliti harus juga meninjau kembali
rumusan pertanyaan yang diajukan dan sambungkan dengan bahan pustaka,
sebaliknya jika dalam mengkaji bahan pustaka untuk teori tidak memperoleh
dukungan maka lebih baik mengurungkan niatnya untuk walaupun judul dirasakan
sudah sesuai dengan keinginan peneliti.
Secara
garis besar, proses penelitian pada umunya melalui langkah-angkah sebagai
berikut ;
- Mencari permasalahan yang pantas untuk diteliti.
- menelaah buku-buku untuk mencari dukungan teori dengan cara membaca buku teori maupun laporan hasil penelitian dari hasil telaah ini peneliti menentukan langkah untuk terus atau harus menghentikan penelitiannya.
- meninjau kembali rumusan serta memantapkan problematika tersebut dan dilanjutkan dengan merumuskan tujuan dan hipotesis penelitian.
- menyusun instrumen pengumpul data.
- melaksanakan penelitian
- melakukan tabulasi pengolahan data
- mengambil kesimpulan
- menyusun laporan penelitian
B. Acuan menentukan sebuah judul skripsi
setelah
memahami urutan proses penelitian secara umum kembali pada prumusan
problematika dan judl penelitian. apabila peneliti sudah merasa bahwa ia telah
memiliki problematika penelitian dan hal ini berarti bahwa peneliti dengan
jelas sudah menguasai permasalahan penelitiannya, maka ia dapat mencari rumsuan
untuk judulnya. rumusan problematika saja memang belum cukup, peneliti harus
juga mengetahui hal-hal lain yang berkaitan dengannya.
1) Berpatokan pada masalah bukan pada judul skripsi yang
ada
Walaupun
judul selalu tercantum dibagian paling depan dari setiap penelitian, tetapi
tidak berarti penelitian berangkat dari judul. bahkan untuk jenis penelitian
kualitatif, judul penelitian dapat dibuat setelah penelitian selesai.
Kekeliruan sebagian mahasiswa selalu menentukan judul berasal dari judul yang
sudah ada, padahal judul bisa diambil dari permasalahan yang ada dalam mata kuliah,
fenomena sehari-hari ditempat kerja, dari hasil sharing seminar, pola pikir
membuat judul dapat dilihat :
Masalah -----; Identifikasi
masalah............; Batasan masalah ...............; Judul
Dari pola diatas maka judul penelitian
itu sudah spesifik karena berangkat dari batasan masalah. jadi variabel
penelitian yang telah dibatasi itulah yang diangkat menjadi judul penelitian.
Masalah dapat dilihat dari asumsi dasar (dasar berpijak masalah yang bisa
dijadikan sebuah acuan judul) seperti :
"Kesulitas mahasiswa STBAJIA
untuk menghilangkan logat daerah saat pengucapan bahasa jepang"
"PT KAI
seringkali terjadi kecelakaan yang tidak bisa diprediksi"
2) Judul harus netral
Karena
pada dasarnya meneliti adalah keinginan mengetahui data atau gejala sebagaimana
adaya (bukan sebagaimana seharusnya) maka judul penelitian harus netral, tidak
dipengaruhi unsur-unsur subyektif yang belum diketahui kebenarannya. judul
penelitian harus netral dan didasarkan pada bentuk-bentuk permasalahan. untuk
bentuk permasalahan deskriptsif yang bersifat estimasi (yang menggambarkan
keadaan satu variabel/uni variabel)
3) Teks judul sederhana dan spesifik
untuk
penelitian harus ada pembatasan maslah dengan memperkecil jumlah variabel,
memperkecil jumlah subjek penelitian, mempersempit lingkup wilayah penelitian
menggunakan instrumen dengan memilih metode pengumpulan data yang lebih
sederhana, menganalisis data dengan teknik yang tepat guna dan menyusun
laporannya sesingkat mungkin.
Sebuah
judul harus berisikan ;1). teks pengantar (analisa, hubungan dengan...,
studi deskriptif..., studi ekssploratif, dll); 2). variabel pokok yang
merupakan objek yang akan diteliti, 3). subjek penelitian tempat
diperolehnya data untuk variabel yang diteliti, 40. lokasi tempat penelitian
dilaksanakan, 5). waktu data penelitian diambil atau waktu penelitian
dilaksanakan.Teks judul dapat ditulis dalam skrisi seperti berikut :
- Peranan......................terhadap....................................................................
- pengaruh.....................terhadap...................................................................
- pengaruh.....................dan......................terhadap.......................................
- Hubungan...............dengan..........................................................................
- hubungan.....................dan.....................dengan..........................................
Judul
penelitian selain berbentuk hubungan sebab-akibat bisa juga bersifat komparatif
(membandingkan), maka judulnya penelitian dengan teks yang sering digunakan
:"Perbandingan...................antara..........................................................................."perbandingan...................terhadap …………………………………………..
karena
dalam penelitian kualitatif banyak variabel yang diamati dan masalah yang diteliti
belum jelas, maka judul-judul penelitian tidak harus eksplisit serti pada
batasan masalah. judul-judl penelitiannya masih bersifat sementara, dapat
berubaha dan dapat dirumuskan judlnya setelah penelitian selesai.
4) Judul bisa juga dari pembimbing anda
4) Judul bisa juga dari pembimbing anda
Kalau Anda
beruntung, bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul
skripsi ke Anda. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam
proyek penelitian dan Anda akan "ditarik" masuk ke dalamnya. Kalau
sudah begini, penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena
segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing.Akan tetapi terlalu
banyak mempunyai permasalahan lalu berkonsultasi dengan pembimbing, setelah
mengetahui adanya kesulitan lalu berubah ingin mengganti judul. dengan proposal
yang diajukan dengan berbagai alasan latar belakang masalah diajukan, belum
selesai terpikir masalah lain sangat menarik untuk diajukan kembali menjadi
sebuah judul. bisa jadi mahasiswa yang sering gunta-ganti judul tidak menguasai
permasalahan dengan baik. dipihak lain ada mahassiwa yang sulit menemukan
judul, tidak segan-segan meminta pada calon pembimbing atau judul diberikan
oleh dosen tapi kesulitan mencerna karena mahasiswa belum terbiasa merangkai
kata-kata, nasehat dosen sangat bermanfaat, tapi terkadang judul skripsi
pemberian dosen sulit dipahami oleh mahasiswa maknanya sehingga ada kompromi
semu padahal tidak paham dengan permasalahan.
Sayangnya, kebanyakan mahasiswa tidak
memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas mahasiswa, seperti ditulis
sebelumnya, harus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan sedari awal
adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.
Idealnya,
skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu semester
tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih
topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan
informal.
Dalam
mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur
kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top
berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper
yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.
Unsur
kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan
lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi
topik-topik lawas, penguji biasanya sudah "hafal di luar kepala"
sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.
Kedua,
jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada
referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan
menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh
lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.
Salah satu tahap persiapan yang
penting adalah penulisan proposal. Tentu saja proposal tidak selalu harus
ditulis secara "baku". Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer)
saja untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama
penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa
menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul
kepada dosen pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang
baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk
menyelesaikan skripsi dengan baik.
kadang kala yang harus dilakukan
bagaimana cara menentukan sampai seberapa besar cakupan analisa. Hal ini sangat
penting karena dengan menentukan tema atau judul yang sesuai dengan tingkatan
analisa tepat maka anda akan lebih mudah menentukan rumusan masalah dan
pembatasan penelitian. Jadi, sebenarnya untuk menentukan judul dalam berbagai
kajian ilmu apapun tidaklah sesulit yang mahasiswa bayangkan.
Dalam
penetuan topik disarikan bahwa topik harus penting (significanne of topic),
harus menarik perhatian penelitian (interesting topic), harus didukung oleh
data atau dngan kata lain untuk topik harus tersedia datanya (obtainable data)
dan topik penelitian harus dapat dilaksanakan dalam arti sebatas kemampuan
penelitian (manageble topic)
.
C. Bagaimana untuk mendapatkan judul yang sesuai dalam ilmu bahasa.
Untuk
mendapatkan judul atau tema skripsi ilmu bahasa maka saya sarankan anda harus
membaca banyak referensi. Banyak referensi, tidak berarti tidak harus bersumber
pada buku-buku atau jurnal yang membahas tematik bahasa. Saya seringkali
menemukan judul ilmu bahasa yang kemudian saya angkat menjadi skripsi ketika
membaca majalah-majalah seperti National Geography atau bahkan majalah wanita
seperti Femina.
Jadi bisa
saja, artikel yang membahas analisa sastra namun juga mempunyai muatan ilmu
komunikasi dan feature bahasa, kalau anda cukup teliti untuk menangkap ide ini.
Jadi, jangan mengkotakkan diri anda dalam sebuah ilmu yang anda pelajari selama
kuliah saja. Banyak membaca Novel dan komik berarti anda memperluas wawasan
anda.
Langkah
kedua untuk mencari ide judul skripsi adalah sharing dengan
teman, atau dosen pembimbing akademis anda. Percakapan dengan teman yang anda
lewatkan di kantin ataupun ketika dosen menyampaikan materi kuliah, terus
keluar ide dan anda menangkapnya. Jadilah sebuah judul skripsi.Untuk penerimaan
judul biasanya ditentukan dari kebaruan dan kesulitan mengenai objek yang
diteliti
Judul
yang baik agak sulit menidentifkasikan karena masing-masing memiliki kelebiahan
dan kekurangan yang harus diperbaiki. Judul yang sesuai dengan permasalahan
yang dirumuskan dan hasilnya bisa memberikan kontribusi positif bagi ilmu
pengetahuan. Judul yang sesuai dengan kondisi kekinian yang membutuhkan adanya
solusi yang tepat dan mudah ditafsirkan oleh siapapun dan memberikan inspirasi
untuk penelitian lebih lanjut. Semoga bermanfaat bagi yang sedang skripsi dan penelitian.