Membuat Judul skripsi tidak semudah yang kita duga, sehingga ada kecenderungan mahasiswa mengadopsi judul skripsi lain dengan topik yang berbeda atau menentukan sendiri dengan melihat fenomena empiris yang terjadi di lingkungan kita, baik pekerjaan, profesi, dan komunitas yang menyebabkan timbullnya permasalahan yang relevansi dengan konsentrasi akademik kita. Bahasa copy-paste sering menjadi pilihan utama mahasiswa karena tidak paham dalam menentukan judul skripsinya.
Sistematika dalam penyusunan judul bahasa secara bertahap antara lain:
a. Tentukan Topik/Tema Penelitian
Mengambil judul bukan dari judul skripsi orang lain, tapi
harus anda ambil dari topik yang secara empiris berdekatan dengan perkuliahan,
pekerjaan, komunitas teman anda, dan lingkungan.
Topik untuk penyusunan judul skripsi bahasa berpedoman pada topik antara lain :
Bahasa Inggeris
|
Bahasa Jepang
|
1). Speaking
|
1). Kaiwa
|
2). Reading
|
2). Dokkai
|
3). Writing
|
3). Sakubun
|
4). Listening.
|
4). Chokai
|
Dari topik ini bisa dispesfikasikan secara logis kedalam
sub-topik yang lebih kecil lagi sehingga bisa mudah dipahami oleh siapapun,
karena topik tidak terlalu umum dan memperluas bahasan anda.
Anda susun sub-topik dari topik diatas untuk
mengspesifikasikan bahasan topik anda antara lain :
KAIWA
|
DOKKAI
|
SAKUBUN
|
CHOKAI
|
BUDAYA
|
Kaiwa 1
|
Kyujuuhai
|
Sakubun happyu
|
Chokai 1
|
Nihonjiju
|
Jitsuyu
|
Kanji
|
I nichi honyaku
|
Chokai 2
|
Nihonshi
|
Kaiwa happyu
|
Dokkai bunpo
|
tsyuyaku
|
Chokai 3
|
Nihon bungaku
|
Bijinesu kaiwa
|
Dokkai hapyu
|
nohonggaku
|
Chokai 4
|
Nihon tsuushin
|
Kaiwa happyu 2
|
honyakuron
|
Jitsuyu honyaku
|
Chokai 5
|
Nihon kenkyuu zemi
|
b.Tentukan Masalah Dan Rumuskan Masalah.
Setelah topik dipetakan kedalam sub-topik, kemudian
pahami topik itu sesuai dengan jurusan kuliah anda. Biasanya masalah
diungkapkan dalam kalimat pernyataan. Misalnya :
1)
Topik : Speaking
2)
Sub-topik : percakapan (conversation)
3)
Masalah : ”Kesulitan dalam pengucapan kata bahasa inggeris”
4)
Permusan : ”Kenapa pengucapan kata bahasa inggeris itu sulit?
c. Berikan Jawaban Empiris dan Teoritis terhadap Perumusan
Masalah.
Dari perumusan ini bisa menguraikan jawaban empiris dan teoritis yang menyangkut adanya asumsi dasar yang bisa menjawab masalah yang dirumuskan oleh peneliti.kenapa pengucapan bahasa inggeris itu sulit? Banyak jawaban secara empiris : kurang menguasai vocabulary, sulitnya menghilangnya logat daerah, kurang latihan dan pembiasaan diri, tidak memiliki partner berbicara, mentalitas, dll.
d. Tentukan Variabel Penelitian
Variabel bisa diartikan sebagai bagian dari judul yang
bisa diinterpretasikan kedalam sebuah teori. Variabel juga bisa diambil dari
asumsi-asumsi dari perumusan masalah atau dari masalah itu sendiri.
Dalam hal
ini yang menjadi variabelnya adalah...
- Variabel Y = perbaikan pengucapan kata bahasa inggeris.
- Variabel X1= vocabulary
- Variabel X2= dialek
e.Tentukan Paradigma Penelitian.
Dari variabel yang sudah ditentukan sehingga dapat
dilihat hubungan konstelasi antar variabel :
X1
Y
X2
f. Tentukan Jenis Penelitian
Setelah paradigma anda buat, langkah berikutnya tentukan jenis penelitian, pastinya kalau variabel lebih dari satu, maka jenis penelitiannya kuantitatif dengan analisis statistika.
Setelah paradigma anda buat, langkah berikutnya tentukan jenis penelitian, pastinya kalau variabel lebih dari satu, maka jenis penelitiannya kuantitatif dengan analisis statistika.
g.Tentukan Teks Judul.
Tahap terakhir menentukan teks judul : anda tentukan
jenis teks judulnya : korelatif, deskriptif, komparatif,dll. Maka teksnya
sebagai berikut :”hubungan korelatif
antara vocabulary dan dialek daerah terhadap perbaikan pengucapan bahasa
inggeris siswa SMAN 1 Bekasi tahun 2014”