03 April 2010

Mudahnya Menulis Proposal Penelitian Skripsi

Buku dan Peradaban BangsaSekarang mulailah dengan menulis proposal penelitian skripsi anda dengan ide anda sendiri hindari plagiat skripsi. Saat ini tidak sedikit mahasiswa bingung untuk membuat proposal penelitian skripsi. Banyak sekali kendala yang mereka hadapi, mulai mencari tema penelitian, menemukan masalah, hingga menyusun proposalnya. Pada posting saya yang lalu “Percaya diri Menyusun Skripsi atau Tugas Akhir” Saya mengutarakan komponen penilaian pada waktu sidang sarjana dengan tujuan agar para mahasiswa PD dalam mempresentasikan penelitiannya.
Sekarang bagaimana cara mudah menyusun sebuah proposal penelitian dengan standar penulisan yang berbeda dari berbagai universitas tempat anda menimba ilmu? Semua Perguruan tinggi mememiliki standar penulisan skripsi yang berbeda. Walaupun standar penulisan berbeda, tetapi filosofi penulisan skripsi atau penelitian memiliki kemiripan dalam sebuah kerangka pikir penelitian. Anda bisa mengikuti cara ini, minimal dalam sidang proposal anda bisa percaya diri dan menguasai apa yang sedang anda atau akan anda teliti. Bagaimana caranya…
Okey…. sekarang saya sebutkan dulu beberapa tips agar anda bisa berhasil menyusun sebuah proposal Management 
Proposalpenelitian yang kedepannya akan dilanjutkan pada penulisan skripsi oleh anda sendiri. Ada beberapa syarat yang minimal bisa anda penuhi tanpa harus pusing-pusing menjalankannya.
  • Pertama, Yakinkan pada diri sendiri bahwa aktor utama dalam penulisan skripsi ini adalah diri sendiri tidak ada orang lain yang akan membantu anda saat anda sidang sarjana. Hal ini penting di tanamkan karena kedepan, tidak ada orang lain selain diri anda sendiri yang menghadapi para penguji. Tidak ada yang menolong kecuali do’a dan dukungan moril jarak jauh orang tua anda dirumah.
  • Kedua, Jangan mengandalkan Orang lain. Pastikan bahwa diri anda sebagai aktor utama, menguasai semua data dan bahan penelitian anda dengan cara penelusuran data oleh anda sendiri. Hal ini menghindari ketergantungan anda pada orang lain memiliki kemampuan untuk membantu anda. Akibat yang paling fatal, saat anda menganalisis data dan bahan penelitian anda tidak akan faham betul dengan apa yang sedang anda teliti, karena orang lain yang menguasai penelitian anda. Hindari penggunaan jasa konsultasi pembuatan skripsi, karena jasa seperti ini biasanya hanya berorientasi pada profit bukan keahlian teknis seorang mahasiswa. Anda bisa mengandalkan dosen pembimbing anda untuk dijadikan mentor dalam penelitian anda.
  • Ketiga, Hindari berpedoman pada skripsi orang lain. Skripsi orang lain boleh digunakan hanya sebagai bahan referensi saja, tetapi alur penulisan disarankan tidak sama. Hal ini bertujuan untuk menjaga originalitas penelitian yang sedang anda lakukan. Tema penelitian boleh sama, tapi harus ada perbedaan yang mendasar antara penelitian anda dengan penelitian orang lain.
Nah sekarang jika anda sudah membaca tips dari saya mari kita mulai dengan mudah menyusun proposal anda sendiri. Cara ini pernah saya lakukan dan alhamdulilah berhasil, sebelum melakukan penysunan proposal atau usulan penelitian saya membuat portofolio penelitian. Portofolio tersebut saya tulis dalam beberapa lembar kertas saja yang isinya ada 4 komponen utama.
Sebelum saya lanjutkan, pada posting ini saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Prof. Oekan Soekotjo Abdoellah, MA. PhD. dan almarhum Prof. DR. H. Adang Kadarusman, Ir., MSc. kedua tokoh ini yang sudah membentuk saya dalam pola berpikir sebagai peneliti sehingga cara yang anda baca saat ini adalah hasil racikan saya dari pola pikir kedua tokoh tersebut.
Sekarang bagaimana menulis propsal tersebut, cara ini adalah salah satu pradigma positivistis yang  saya bagi dalam 4 komponen utama yang harus ada dalam portofolia yang akan anda buat.
Pertama, MASALAH. Cermatlah memilih masalah yang akan anda teliti. Jangan sampai merubah kondisi atau anda terjebak kondisi “masalahnya ada pada diri sendiri yang tidak bisa menemukan masalah”. Susun dan tulish masalah penelitian anda pada kerta yang mencakup:
  • Masalah harus bisa di Identifikasi. Munculnya dalam satu atau beberapa buah Identifikasi Masalah. Semua jenis penelitian pasti ada sub bab Identifikasi masalah.
  • Pilih beberapa manfaat, tuliskan dalam kertas anda beberapa manfaat yang akan dihasilkan dari penelitian ini. Manfaat seperti apa?
    • Manfaat Akademis, untuk menjadi bahan penelitian lanjut.
    • Manfaat Praktis, untuk para pelaku atau pihak yang akan memanfaatkan penelitian anda.
  • Rumuskan masalah anda, coba mulai dengan mencari “How To” bagaimana menelitinya dan menggunakan cara atau metode apa. Hal ini akan membantu diri anda dalam penyusunan metodologi penelitian. Jika masalah sudah anda rumuskan, dan anda faham betul akan masalah tersebut saya perkirakan 30% anda akan menguasai penetian anda sendiri.
Kedua, KERANGKA PEMIKIRAN. Nah kalau bagian ini sebaiknya anda susun yang berhubungan dengan masalah penelitian anda. Misalnya, anda akan melakukan penelitian tentang buah jarak, maka semua hal tentang buah jarak harus anda kuasai dan miliki. Minimal anda bisa berbicara dengan seorang ahli pada buah jarak. Kumpulkan dan ada yang harus disesuaikan yaitu;
  • Ungkapkan kerangka piikiran anda dengan sebuah landasan Teoritik.
  • Ungkapkan pula dalam sebuah landasan Empirik.
Dari kedua hal itu, anda akan menemukan sebuah Kerangka konseptual yang pada akhirnya akan memunculkan sebuah Hipotesa atau dalam sebuah program Doktoral sering di sebuat sebuah premis.
Ketiga, HIPOTESIS PENELITIAN. Memang ada cara sendiri dalam menyusun hipotesis penelitian. Tetapi secara singkat saja saya menjelaskan hipotesis adalah sebuah Dugaan sementara yang masih harus dibuktikan dengan sebuah metode yang tepat. Cara menyusun hipotesis ini, diambil dari masalah yang akan anda teliti. Pikirkan juga dengan metode apa hipotesis itu akan dipecahkan atau dibuktikan. Caranya:
  • STRUKTUR Hipotesis, dalam struktur hipotesis ini akan muncul beberapa pertimbangan
    • Indetifikasi dan Klasifikasi Variabel penelitian
    • Bagaimana Penelitiannya
    • Konseptualisasi penelitiannya
    • Operasional penelitian
    • Paradigma atau model yang dihasilkan dari penelitian anda
  • STRATEGI, disini akan muncul sebuah Hipotesi Statistik. Ada perbedaan antara hipotesis penelitian dan hipotesisi statistik. Strateginya bisa memelih pada dua tipe penelitian ini;
    • Eksperimental
      • Hipotesis Statistik (Ho : Hi)
      • Randomisasi atau tanpa Randomisasi
      • Ada data kuantitatif
      • Analisis
    • Observasional
      • Hipotesis Statistik (Ho : Hi)
      • Sampling
      • Data Kualitatif
      • Analisis
    • Kesimpulan Statistik
      Dari semuanya akan muncul sebua kesimpulan statistik yang diharapkan, tolak Ho atau tolak Hi
Keempat, KESIMPULAN. Nah ini yang terakhir, simpulkan pula penelitian anda atau harapan dari penelitian ini. Simpulkan dari masalah yang sudah anda susun. Apakah bisa disimpulkan atau tidak. Jika anda tidak bisa menyimpulkan dari masalah yang anda temukan. Artinya anda menghadapi masalah, harus mengulang kembali tema anda.
Susun keempat komponen tersebut dalam dua helai kertas saja, apakah yang dihasilkan? Setelah itu silahkan anda uraikan dalam susunan bab proposal sesuai dengan standar universitas anda. Biasaya Bab 1 sampai dengan bab 3. Selamat mencoba…

Beberapa kesalahan dalam penyusunan skripsi

Baru-baru ini, saya diminta mencarikan judul Skripsi Psikologi. Saya jadi teringat saat saya masih berjuang menyelesaikan skripsi dulu. Jujur, saya justru lebih faham bagaimana meneliti dengan baik dan benar setelah selesai ujian pendadaran serta melihat kawan-kawan saya yang lulus ujian. Ternyata, banyak mahasiswa (termasuk saya dulu) melakukan beberapa kesalahan mendasar dalam menyusun skripsi. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Tidak tahu tujuan, judul dan fokus penelitiannya.

Banyak mahasiswa yang tidak tahu tujuan penelitian. Yang mereka tahu hanya lulus dan jadi sarjana saja Tapi bukan itu yang saya maksud. Tujuan di sini berarti: Untuk apa Anda meneliti persoalan ini? Selain itu, fokus yang diteliti apa? Batasannya seperti apa? Kalau penelitiannya kuantitatif, variabelnya apa saja? Aspek-aspek dari variabelnya apa? Kalau kualitatif, pertanyaan penelitiannya apa? Metodenya bagaimana? Nah, dari sini sebetulnya judul skripsi sudah dapat dibuat. Kalau masih bingung, kita dapat mencari fokus dan judul dari rekomendasi (saran) penelitian/skripsi yang sudah selesai (biasanya di bab terakhir).
2. Bingung permasalahannya sendiri.
Permasalahan yang hendak diteliti adalah latar belakang untuk memulai. Rumus sederhana dari “membuat” masalah adalah: menentukan das sein dengan das solen. Kemudian, memperkuat das sein dan das solen dengan bukti-bukti maupun dasar yang kuat. Das Sein adalah apa yang terjadi sesungguhnya (fakta di lapangan). Das solen adalah apa yang seharusnya terjadi (ideal). Keduanya harus bertentangan (dipertentangkan) karena masalah adalah kesenjangan antara das sein dengan das solen.
3. Pola pikir tidak ilmiah.
Pola pikir ilmiah itu sederhana kok. Anda mengungkapkan argumentasi dengan dasar. Atau dengan kata lain kebenaran akan terungkap jika kita punya dasar empiris yang kuat. Banyak mahasiswa memberikan argumentasi yang cukup baik tapi ternyata tidak punya dasar. Termasuk tulisan ini.  Tidak ada dasarnya. Kalau ini ilmiah, saya akan menyebutkan dasar-dasarnya. Misalkan hasil observasi atau wawancara dari para mahasiswa yang mengalami kesalahan dalam menyusun skripsi. Tapi ini hanya sharing pengalaman saja dan bukan tulisan ilmiah. Jadi, saya tidak akan menguatkannya dengan dasar-dasar tersebut. Oh ya, dasar dalam skripsi dapat dicari dari hasil penelitian, jurnal, teori, berita media dan lain sebagainya.

4. Sok pintar

Maksudnya banyak memasukkan kata-kata yang tidak dimengerti atau konsep-konsep yang tidak dipahami. Sikap sok pintar lainnya adalah membuat paragraf yang tidak sederhana. Terlalu banyak dan berbelit-belit. Kadang berfikir supaya halamannya banyak. Biar dosennya pusing bacanya. Sayangnya, justru dia sendiri yang bingung dengan maksud dari apa yang dia tulis.  Padahal, teori yang lebih sederhanalah yang akan digunakan. Bahasa yang lebih sederhanalah yang mudah diterima. Einstein pun bisa hebat karena dia mampu menyederhanakan teori relativitas.
5. Asal Copy Paste
Biasanya di Bab 2 atau Tinjauan Pustaka. Padahal, peneliti harus faham dan harus tahu kutipan itu untuk apa. Kalau tidak perlu ya jangan asal memasukkan kutipan.
6. Tidak faham metode.
Biasanya menggunakan metode A tapi ditulis menggunakan metode B. Metode itu sebetulnya mirip sekali dengan cara memasak. Kalau kita punya bahan telur maka metodenya bisa direbus atau digoreng. Nah, kalau kita tidak faham metode, bisa jadi kita akan merebus telur (yang sudah dibuang kulit luarnya) bersama-sama dengan minyak goreng. 
7. Tidak ditulis penjelasannya.
Mahasiswa harus menulis semua yang berkaitan dengan penelitian secara lengkap. Kalau ada pernyataan atau kalimat yang tidak jelas dan ditanyakan dosen waktu ujian, biasanya mahasiswa mampu menjawab. Namun, jawaban itu tidak ditulis atau tidak ada di naskah skripsi. Ini adalah kesalahan. Dalam ujian pendadaran, jawaban dari pertanyaan dosen seyogyanya sudah ada di naskah skripsi.
8. Terlalu memikirkan EYD
Menulis skripsi itu jangan terlalu fokus pada EYD. Tulis dulu dengan jelas dan logis substansinya. Baru setelah selesai, edit dan benarkan EYD serta aturan lainnya. Toh kalau ada yang terlewat akan dibantu dosen untuk memperbaikinya. 
9. Ditunda dan ganti judul terus.
Dalam proses penulisan skripsi, penyakit ini banyak membuat mahasiswa nggak selesai-selesai nulis skripsi. Alasan berganti adalah karena kesalahan konsep, kurang sempurna, nggak cocok, susah menelitinya, rekomendasi dosen dan lain sebagainya. Sebaiknya mahasiswa fokus pada satu konsep saja dan menerima kekurangan ataupun kelemahan dari fokus yang sudah dipilihnya. Sebab, dengan berganti-ganti konsep sama saja dengan terus menerus memulai skripsi dari awal lagi.
Oke. itu saja dulu. Semoga pengalaman saya dapat membantu. Jangan pernah menyerah ya! Semoga cepat selesai skripsinya. Sukses selalu. Lebih baik jadi sarjana pengangguran daripada jadi mahasiswa pengangguran.

Sumber : http://nafismudrika.wordpress.com

Tulisan Lainnya:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *