01 Maret 2010

Tips / Panduan Persiapan Menyusun Skripsi dan Tesis


Persiapan merupakan hal yang sangat penting dalam menyusun skripsi. Persiapan menyusun skripsi dan tesis yang baik akan membantu mahasiswa dalam memperlancar penemuan ide-ide, penulisan skripsi, dan semua kegiatan penyusunan skripsi. Persiapan penyusunan skripsi secara lengkap adalah sebagai berikut:

Memahami dengan baik tentang pengertian skripsi

Memahami pengertian skripsi merupakan hal yang sangat urgen yang akan memberikan arah bagi mahasiswa dalam menentukan langkah selanjutnya. Tanpa memahami pengertian skripsi, mahasiswa akan kebingungan dalam melakukan persiapan menyusun skripsi, salah dalam melakukan tahap-tahap penyusunan skripsi, dan banyak mengalami kesulitan lainnya.
Pada umumnya, skripsi hanya difahami sebagai penelitian untuk syarat memperoleh gelar S1. Ini hanyalah pemahaman tentang pengertian skripsi yang tidak mendasar, dan tidak membantu menyelesaikan masalah mahasiswa yang akan menyusun skripsi. Pengertian skripsi yang mendasar adalah “ Penelitian yang dilakukan terhadap suatu fenomena nyata berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh mahasiswa.” Dengan pengertian tersebut, skripsi memiliki sifat:
  1. Melihat fenomena berdasarkan teori yang telah ada, dan bukan untuk menemukan teori baru. Skripsi akan membahas mengapa suatu kondisi riil dapat terjadi berdasarkan konsep-konsep yang telah ada. Apa bila terjadi ketidaksesuaian antara teori dengan kenyataan, maka peneliti harus menemukan alasan-alasan penyebab ketidaksesuaian antara teori dengan kenyataan hasil penelitian.
  2. Skripsi dapat sebagai penelitian lanjutan dari penelitian yang sudah ada. Skripsi dapat disusun berdasarkan penelitian sebelumnya, dan merupakan penelitian tindak lanjut dari hasil penelitian orang lain. Dengan pengertian sifat skripsi ini, maka jelaslah bahwa skripsi tidak bersifat kaku dan harus murni dari ide sendiri, akan tetapi boleh dengan melanjutkan ide orang lain sebelumnya untuk dilanjutkan dengan penelitian yang bersifat lanjutan.
  3. Skripsi Dapat memeiliki tema yang sama dengan penelitian sebelumnya, akan tetapi dilaksanakan ditempat yang berbeda, atau memiliki lokasi yang sama dengan penelitian sebelumnya tetapi memiliki tema yang berbeda. Bahkan, skripsi dapat dapat memiliki tema dan lokasi yang sama, akan tetapi dilaksanakan dengan metode penelitian yang berbeda. Dengan demikian, apabila ide penyusunan skripsi diperoleh dari skripsi atau penelitian lainnya, maka perlu diperhatikan tema, lokasi, dan metode penelitian yang digunakan.
  4. Skripsi perlu mencantumkan dengan jelas sumber-sumber referensi yang digunakan dalam menyusun kerangka teori sebagai bukti bahwa teori yang syah dan kredibel untuk penelitian yang digunakan memang telah ada, dan bukan hasil temuan sendiri. Meskipun teori memang telah ada, apabila saat memuatnya tidak dicantumkan sumber, maka penyusun skripsi dapat dianggap sebagai penjiplak atau plagiator.
Dengan memahami pengertian skripsi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa skripsi adalah bentuk penelitian baik penelitian baru maupun penelitian lanjutan yang dilaksanakan dengan berdasarkan teori-teori yang telah ada, bukan sebagai penelitian untuk menemukan teori baru seperti disertasi doktoral.

Mempersiapkan Referensi Skripsi

Sepertinya mempersiapkan referensi merupakan hal yang mudah dan sepele, padahal kesalahan dalam mempersiapkan referensi skripsi dapat berakibat pada kesia-siaan dari segi waktu, tenaga, dan bahkan keuangan.
Lima manfaat besar dari mempersiapkan referensi sangatlah besar, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Untuk menggali ide dalam menentukan tema dan judul penelitian.
  2. Untuk sumber pengetahuan tentang sistematika penulisan skripsi yang ditetapkan oleh fakultas masing-masing maupun perguruan tinggi secara umum.
  3. Untuk sumber pengambilan teori-teori yang diperlukan dalam pemyusunan skripsi.
  4. Untuk penggalian sumber tentang metode penelitian yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian skripsi.
  5. Mengkaji tingkat kesulitan dari tema-tema yang ada, sehingga peneliti dapat menentukan tema mana yang dianggap mampu untuk dikerjakan.
Referensi yang baik dapat dipersiapkan mahasiswa dalam bentuk skripsi-skripsi sebelumnya yang diminati, buku-buku handout atau text book kuliah untuk bidang yang diminati dan dirasa mudah untuk dilakukan peneliti, artikel-artikel dari internet dan jurnal yang sesuai dengan bidang yang diminati dan diyakini mampu dilaksanakan.
Kegiatan mempersiapkan referensi sebaiknya dilakukan hampir bersamaan atau sedikit lebih awal dari menentukan tema dan judul penelitian. Dengan demikian, kegiatan mempersiapkan referensi selanjutnya akan lebih sesuai dengan konsep-konsep yang dibutuhkan sesuai dengan tema dan judul penelitian.
Rekan-rekan mahasiswa jangan khawatir, menentukan tema dan judul penelitian skripsi itu sangat mudah, asal disesuaikan dengan minat dan kemampuan konseptual diri penulis. Hal ini akan diuraikan dalam tahap persiapan menyusun skripsi selanjutnya.

Menentukan Tema dan Judul Penelitian Skripsi

Menentukan tema dan judul penelitian skripsi sangatlah urgen akan tetapi tidak sulit dilakukan. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pengertian skripsi yang telah diuraikan sebelumnya, dimana skripsi merupakan penerapan teori dalam suatu penelitian. Dengan demikian, simpel saja dalam menentukan tema penelitian. Gunakan langkah-langkah berikut untuk menentukan tema dan judul skripsi anda:
  1. Cari referensi buku text book atau skripsi sebelumnya yang anda minati.
  2. Cari bab dalam text book yang anda minati.
  3. Lihat fakta dilapangan dimana teori tersebut terjadi secara nyata atau lihat dari penelitian skripsi sebelumnya yang meneliti tentang hal yang sesuai dengan bab yang anda pelajari.
  4. Buat tema dengan bab tersebut. (Gampang bukan?)
Sebagai contoh sederhana dari menentukan tema dan judul penelitian adalah sebagai berikut:
Contoh 1. Menentukan Tema dan Judul Penelitian Skripsi Bidang Manajemen Sumberdaya Manusia (SDM)
Terdapat teori dalam text book tentang motivasi yang mengemukakan bahwa motivasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan kemauan kerja dari dalam diri tenaga kerja dan Teori tentang Produktivitas kerja. Setelah melihat kondisi di BAPPEDA Jogakarta yang mana SDM nya berproduktivitas tinggi akibat pemberian motivasi yang baik oleh pimpinan, maka anda dapat menentukan tema: Pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja di Bappeda Yogyakarta. Judul penelitian lebih baik sama dengan tema penelitian agar tidak kesulitan dalam penyusunan skripsi nantinya.
Contoh 2. Menentukan Tema dan Judul Penelitian Skripsi Bidang Pendidikan.
Terdapat text book tentang model pembelajaran Quantum Teaching yang dicetuskan oleh Bobby DePorter dan teori-teori yang dibuat adalah berdasarkan penelitian di Amerika Serikat. Konsep Quantum teaching menjelaskan tentang optimalisasi delapan kecerdasan ganda dalam diri manusia, melangsungkan proses pembelajaran yang menyenangkan, serta mengoptimalkan meori otak manusia, dengan asasnya yaitu asas TANDUR (Tumbuhkan Minat, Alamiah, Nama sebelum Pemberian Nama, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan).
Dalam kasus ini, peneliti sebaiknya adalah seorang guru yang memiliki keleluasaan dalam mengujicobakan teori model pembelajaran Quantum Teaching di sekolahnya. Selanjutnya, guru dapat menentukan tema Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik dengan Model Pembelajaran Quantum Teaching.

Kesimpulan:
Persiapan menyusun skripsi merupakan kegiatan yang cukup urgen untuk memperlancar jalannya penyusunan skripsi bagi mahasiswa. Persiapan menyusun skripsi meliputi upaya memehami pengertian skripsi yang mendasar, mempersiapkan referensi skripsi, serta menentukan tema dan judul penelitian skripsi. Dengan memahami langkah-langkah persiapan menyusun skripsi, maka akan mempermudah kegiatan penyusunan skripsi selanjutnya.

Tips / Panduan Menyusun Metodologi / Metode Penelitian Skripsi / Tesis


Penyusunan dan Bagian-Bagian dalam Metodologi / Metode Penelitian (research method)

Dalam menyusun penelitian (research) baik penelitian skripsi maupun tesis, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan menggambarkan bagaimana langkah atau strategi peneliti dalam menjawab perumusan masalah penelitian, yang hasil dari jawaban atas perumusan masalah tersebut akan diuraikan dalam bab selanjutnya yaitu bab hasil penelitian dan pembahasan. Dalm artikel ini, saya tidak akan menguraikan berbagai jenis penelitian yang sangat banyak jumlahnya, akan tetapi hanya akan saya uraikan hal-hal yang sifatnya umum digunakan dalam penelitian skripsi dan tesis, dan uraian saya tentang jenis penelitian dalam kaitannya dengan menyusun metode penelitian / metodologi penelitian disini lebih bersifat aplikatif (terapan) dan bukan dalam konteks teoritis semata.

Dalam menyusun metodologi (metode) penelitian, perlu dimasukkan hal-hal sebagai berikut:
  1. Jenis penelitian (research type). Jenis penelitian ini berkaitan dengan sifat data dan cara atau teknik analisis data yang digunakan. Apabila data yang digunakan atau data yang dianalisis adalah data numerik (angka) dan cara analisisnya dengan cara matematis atau menggunakan teknik statistik, maka jenis penelitian tersebut adalah penelitian kuantitatif. (quantitative research) (kuantitas berkaitan dengan angka nominal atau bilangan yang dapat dihitung) Sedangkan, apabila data yang digunakan dalah data string atau sebagai bentuk record atas suatu kondisi tertentu (seperti kondisi sosial, kondisi seseorang / individu) yang lebih berkaitan dengan kualitas atau sifat dan perilakunya, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Disamping itu, terdapat jenis penelitian lainnya, yaitu apabila data yang akan dianalisis adalah data tunggal yang diperoleh dari kasus tertentu, maka penelitian ini merupakan penelitian studi kasus (case research). Dapat juga dalam jenis penelitian ini dimasukkan berdasarkan cara dan tujuan penelitiannya, yaitu dengan jenis penelitian eksperimen atau jenis penelitian tindakan (action research) (seperti tindakan kelas). Jenis penelitian eksperimen adalah penelitian untuk mencari suatu hubungan atau pengaruh suatu hal tertentu terhadap hal lainnya dalam kondisi alamiah. Maksud dari dalam kondisi alamiah disini adalah dalam penelitian tersebut tidak dilakukan tindakan yang sikluistik berulang-ulang yang sifatnya untuk memperbaiki hubungan yang terjadi. Apabila penelitian dilakukan dalam konteks mengkaji suatu tindakan tertentu dengan tujuan untuk mengembangkan suatu metode karja yang efisien, maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Dalam metode tindakan, pada umumnya dilakukan dengan cara menganlisis tindakan pertama (mungkin dalam bentuk analisis pengaruh atau hubungan suatu hal dengan hal lainnya), yang selanjutnya dilakukan upaya solusi terhadap masalah dalam tindakan pertama untuk dikembangkan dalam tindakan kedua, yang selanjutnya diteliti lagi pengaruh yang ditrimbulkan dari suatu hal terhadap hal lain dalam tindakan kedua ini, dan seterusnya hingga membentuk beberapa siklus tindakan. Penelitian tindakan yang umum dilakukan adalah penelitian tindakan kelas untuk mengembangkan langkah-langkah efisien dalam model pembelajaran yang diterapkan. Dalam kaitannya dengan menyusun metodologi penelitian (metode penelitian), jenis penelitian ini tidak mutlak untuk dicantumkan.
  2. Waktu dan tempat penelitian. Waktu dan tempat penelitian mutlak harus dicantumkan dalam metodologi penelitian (metode penelitian). Waktu adalah watu keseluruhan dari jalannya penelitian yang berkaitan dengan pengambilan data saat penelitian. Sebagai contoh adalah apabila hendak mengambil data untuk nilai siswa semester II, maka waktu penelitian adalah semester II tahun ajaran.... yang dimulai pada bulan ... tahun .... sampai dengan bulan ... tahun .... Sedangkan apabila tidak berkaitan dengan waktu-waktu khusus seperti itu, maka dicantumkan waktu dari awal dilaksanaknnya penelitian sampai akhir penelitian. Tidak boleh dilupakan adalah tempat penelitian, dan usahakan untuk memberikan alasan yang logis ilmiah mengapa tempat tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian.
  3. Data dan Pengumpulan (collecting) Data. Dalam poin ini, perlu diuraikan apakah data dalam penelitian adalah data primer atau data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengukuran langsung oleh peneliti yang bukan berasal dari data yang telah ada, sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain dan telah didokumentasikan sehingga dapat digunakan oleh pihak lain (peneliti). Perlu juga diuraikan data-data apa saja yang digunakan dalam penelitian secara jelas. Sedangkan dalam pengumpulan data, perlu diuraikan bagaimana cara peneliti memperoleh dan mengumpulkan data, dengan menggunakan media apa. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan instrumen (media) kuisioner yaitu serangkain pertanyaan untuk dijawab responden, instrumen alat pengukur lainnya (seperti alat pengukur kondisi fisik suatu benda). Dapat juga digunakan teknik wawancara, yaitu data diambil bersadarkan wawancara peneliti terhadap responden. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara berdasarkan panduan wawancara yang telah disusun untuk penelitian. Apabila panduan wawancara yang digunakan hanyalah bersifat pertanyaan dasar dan responden diharapkan dapat menjawab secara mengembang, maka tekik ini disebut dengan wawancara mendalam (circumstantial interview). Apabila data yang digunakan adalah data sekunder, maka pada umumnya pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan dokumentasi dan observasi. Dokumentasi adalah memanfaatkan dokumen yang sudah ada, dan dalam hal ini perlu diuraikan dokumen apa saja secara jelas, sedangkan observasi adalah pengamatan kualitatif secara langsung oleh peneliti untuk mengambil data-data berdasarkan kondisi tertentu sesuai dengan maksud penelitian. Sebagai contoh observasi disini adalah tindakan peneliti mengamati perilaku siswa saat dilaksanakannya penelitian.
  4. Populasi, Sampel, dan Sampling. Penelitian yang melibatkan banyak data akan menjadi sulit dilaksanakan atau tidak efektif apabila dilakukukan dengan menggunakan seleuruh data yang ada. Apabila jumlah data yang diteliti kurang dari 100 atau dirasa masih mudah untuk diambil semuanya, maka sebaiknya seluruh data tersebut digunakan, sedangkan apabila jumlah data lebih dari 100 atau dirasa akan banyak kesulitan apabila digunakan seluruhnya, maka sebaiknya dilakukan sampling. Populasi merupakan seluruh unit yang dikaji dalam penelitian. Sebagai contoh adalah siswa SMP Negeri 1 Surakarta. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai data dalam penelitian. Sampel ini haruslah representatif atau mewakili, yaitu satu sampel diambil pada data yang sekiranya memiliki kesamaan sifat dengan data lainnya (sampel diambil darai kelompok yang homogen). Cara pengambilan sampel agar memenuhi kriteria representatif ini disebut sebagai sampling. Terdapat beragam teknik sampling atau pengambiulan sampel, yaitu:
  • Random sampling, yaitu sampel diambil secara acak dari populasi yang heterogen atau memiliki variasi sifat yang besar. Teknik ini merupakan pengambilan secara acak, tidak memilih, agar memperoleh sampel yang merata. Dengan teknik random, seluruh anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Teknik random ini dapat dilakukan seperti dengan loteray atau pemilihan secara acak dengan media lainnya.
  • stratified sampling. Stratifikasi adalah perilaku pemberian tingkatan atau kelas pada data. Dalam stratified sampling, data sebelumnya dikelompokkan kedalam tingkatan-tingkatan tertentu, seperti tingkatan tinggi, sedang, rendah, atau baik, sedang, buruk, kemudian sampel diambil dari setiap tingkatan tersebut. Misalkan penelitian yang dilakukan adalah pengaruh Kurikulum saat ini (KTSP) terhadap perstasi siswa, maka dapat dilakukan stratified sampling dengan cara mengelompokkan siswa kedalam tingkatan pandai, sedang, tidak pandai, dan kemudian dari masing-masing tingkatan tersebut diambil dalam jumlah yang memadai. Apabila cara pengambilan sampel dalam setiap tingkatan (strata) tersebut adalah acak, maka teknik sampling ini dikenal dengan stratified random sampling. Dalam stratified sampling ini, tiap kelompok jelas memiliki populasi yang homogen bersadarkan tingkatannya. Sebagai contoh adalah dalam kelompok siswa berprestasi baik, maka seluruh anggota kelompok jelas memiliki nilai tertentu yang dikategorikan dalam tingkatan baik.
  • Cluster Sampling. Cluster adalah kelompok. Cluster sampling merupakan pengambilan sampel dari kelompok-kelompok kecil yang sifat antar kelompok tersebut tidak menunjukkan tingkatan. Dalam cluster sampling ini, anggota setiap kelompok tidaklah homogen seperti dalam strtified sampling. Pengelompokan dalam cluster sampling ini sifatnya sekedar untuk mempermudah jalannya penelitian. Sebagai contoh adalah dalam penelitian tentang pemanfaatan biotech di Kabupaten Klaten, maka dilakukan pemabgian wilayah kabupaten menjadi kelompok kecamatan-kecamatan, dan kemudian sampel diambil dari setiap kecamatan tersebut. Apabila pengambilan sampel tiap kelompok ini dilakukan secara random, maka teknik ini dikenal dengan cluster random sampling. Tentusaja kondisi petani dalam setiap kecamatan tersebut tidaklah homogen, sehingga dengan memadukannya dengan random sampling akan lebih mampu memberikan data yang lebih representatif.
5. Veriabel Penelitian

Cara mudah untuk memahami variabel penelitian ini adalah dengan pengertian bahwa variabel adalah pokok hal yang akan diteliti. Sebagai contoh adalah dalam penelitian Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa, sebagai variabel penelitiannya adalah model pembelajaran dan prestasi siswa. Dalam hal ini jelas penelitian harus mengambil data pada tentang model penelitian dan data preastasi siswa dalam setiap model pembelajaran yang dikembangkan. Devinisi dari variabel penelitian adalah konsep yang memiliki bermacam-macam nilai yang besarnya dapat berubah-ubah. Sedangkan yang dimaksud dengan konsep didini adalah gambaran terhadap suatu venomena yang abstrak. Untuk lebih jelas menggambarkan variabel adalah dengan membicarakan variabel prestasi siswa. Dalam hal ini, prestasi siswa akan memiliki bermacam-macam nilai yang berbeda untuk setiap siswa. Prestasi siswa merupakan kumpulan dari nilai-nilai siswa yang diperoleh dalam test baik yang hanya dilakukan sekali maupun beberapa kali. Dalam hal ini prestasi siswa merupakan variabel karena nilainya banyak, bermacam-macam, dan dapat berubah-ubah, yang selanjutnya akan dianalsis dalam penelitian.
Dalam menyusun metodologi penelitian, variabel penelitian mutlak dicantumkan apabila penelitian menggunakan lebih dari satu variabel, sedangkan apabila hanya menggunakan satu variabel maka tidak mutlak dicantumkan. Variabel penelitian ini juga tidak perlu dicantumkan dalam penelitian kualititaf, sebaba penelitian kualitatif tidak berhubungan dengan nilai atau kuantitas, akan tetapi lebih cenderung berkaitan dengan sifat, mutu, karakter, dan hal-hal lain yang tidak diukur dengan matematis untuk keperluan penelitian. Dalam menyusun metode (metodologi) penelitian, perlu diuraikan secara jelas variabel apasaja yang akan diukur dan variabel mana yang menjadi variabel bebas (independent variable) dan terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah variabel yang nilai tidak tergantung pada variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain yaitu pada variabel bebas. Sebagai contoh dalam penelitian pengaruh jam belajar dan bimbingan orang tua terhadap prestasi siswa, jelas terlihat bahwajam belajar dan bimbingan orang tua memiliki kecenderungan mempengaruhi atau tidak terikat dengan variabel lain, sedangkan prestasi siswa sebagai variabel yang akan dipengaruhi atau tergantung dengan variabel lain. Dengan demikian, jam belajar dan bimbingan orang tua adalah variabel bebas sedangkan prestasi siswa adalah variabel terikat.

6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis Data berkaiatan dengan bagaimana penelitian akan menerapkan prosedur penyelesaian masalah untuk menbjawab perumusan masalah penelitian. Dalam menyusun metode atau metodologi penelitian, teknik analisis data mutlak dicantumkan dan diuraikan secara jelas dan rinci. Apabila dilakukan secara kuantitatif, maka teknik kuantitatif apa saja yang digunakan, serta bagaimana rumusan dan ketentuan penghitungannya. Apabila dilakukan secara kualitatif, maka perlu diuraikan tahapan-tahapan kualitatif yang dilaluinya secara jelas. Dalam teknik analisis data perlu juga diuraikan tentang bagaimana teknik untuk menguji atau memperoleh data yang valid dan reliabel. Dalam hal ini terdapat banyak perbedaan dalam penelitian kualitatif dan kuantitaif.
Untuk selengkapnya tentang teknik analisis data ini, akan saya uraikan dalam posting berikutnya (cappeeeeeeek bgt....,, maap ya..........).

Dalam posting selanjutnya akan saya susun artikel :
  1. Teknik analisis kuantitatif (uji validitas, uji reliabilitas, uni normalitas, uji homogenitas, uji korelasi dan regresi, uji t, uji compare mean, uji multivariat, dan berbagai uji non statistik non parametrik)
  2. Teknik kualitatif (teknik contignensi, triangulasi, analisis isi, analisis framing, analisis snowbowling, dan lainnya)

PROSEDUR PEMBUATAN SKRIPSI

Prosedur pembuatan skripsi yang optimal adalah sebagai berikut:
Mengenai contoh layout dari masing-masing bab, ada pada buku panduan skripsi anda, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Bab 1. Pendahuluan
  • Jika proposal anda telah dibuat dengan menyeluruh, maka bagian Bab 1 dapat dikatan sudah selesai. Yang perlu diperhatikan adalah, anda perlu memperlakukan Bab 1 anda selayaknya sebuah "Kontrak" yang mengikat anda untuk menyelesaikan apa yang anda janjikan dalam 6 bulan.
  • Pastikan anda pada saat membaca bab 1 anda, memahami betul apa yang anda akan buat, dan test dengan memberikan bab 1 anda kepada orang lain dan lihat apakah mereka paham apa yang anda akan buat.
  • Pikirkan 2 kata-kata ini pada saat anda menyusun bab 1/proposal dari skripsi anda, yaitu: MENARIK dan REALISTIK. Ukur kemampuan anda dengan benar dan ukur masalah yang anda hadapi dengan benar, agar periode pembuatan skripsi yang merupakan matakuliah yang paling penting dan paling berguna selama sekian tahun anda kuliah, dapat benar-benar memberikan pengalaman yang maksimal pada anda dan menantang diri anda, serta dapat selesai tepat waktu..
Bab 3. Analisa System
  • Berisi analisa dari sistem berjalan, dan requirement dari sistem yang akan dibangun.
  • Isi dari bab 3 sangat bergantung pada jenis dan topik skripsi anda.
  • Apabila skripsi anda berupa Observasi, maka bagian ini merupakan "Rancangan Quesitonaire & Rencana Sampling".
Bab 4. Perancangan Sistem
  • Berisi perancangan dari sistem yang anda usulkan, dan (jika perlu dan mungkin) evaluasi dari hasil implementasinya.
  • Isi dari bab 4 sangat bergantung pada jenis dan topik skripsi anda.
  • Apabila skripsi anda berupa Observasi, maka bagian ini merupakan "Hasil Analisa & Pembahasan".
Varian dari bab 3 dan 4 yaitu dengan merubah bab 3 menjadi "Analisa dan Perancangan" yang merupakan gabungan dari bab 3 dan 4 dan kemudian melangkah lebih jauh dengan menambahkan bagian "Implementasi dan Evaluasi" sebagai bab 4. Jika anda tidak merasa pasti dan jka skripsi anda tidak memerlukan tahap evaluasi, tidak disarankan untuk mengambil varian ini karena cenderung memakan waktu lebih lama.
Bab 2. Landasan Teori
  • Bab 2 tidak akan pernah selesai sebelum bab 4 anda selesai ditutup, karena semua teknik analisa ataupun perancangan yang anda gunakan perlu dilandasi pada bab 2. Karenanya jangan pernah berhenti mengumpulkan kutipan dari berbagai sumber untuk senantiasa melengkapi bab 2 anda.
  • 80% dari bab 2 merupakan kutipan, baik kutipan langsung ataupun tidak langsung (untuk cara melakukan kutipan ikuti link berikut).
  • Perhatikan sumber kutipan anda, surat kabar/sumber-sumber populer lainnya dan website yang tidak terjamin kredibilitas akademis nya tidak dapat dijadikan sumber kutipan, walau diperbolehkan untuk menjadi sumber pendukung yang tidak didaftarkan di daftar pustaka.
  • Jika anda membaca/mengutip/melanjukan penelitian dari skripsi/thesis/hasil karya ilmiah orang lain, maka anda wajib mencantumkan skripsi/thesis/hasil karya ilmiah tersebut di daftar pustaka anda.
  • Pikirkan satu kata ini pada saat anda membuat bab 2 skripsi anda, yaitu KOKOH. Bab 2 skripsi anda harus kokoh, solid dan dapat dipertanggungjawabkan. Ia adalah salah satu sandaran batu anda pada saat sidang nanti.
Bab 5. Kesimpulan & Saran
  • Pastikan bahwa semua kesimpulan anda adalah kesimpulan yang spesifik, adalah tidak bermutu untuk menyimpulkan sesuatu yang general seperti "... lebih baik", anda perlu menjelaskan kenapa anda simpulkan lebih baik, jika ada hasil evaluasi maka tampilkan dalam bentuk summary atau sebutkan dalam hal apa lebih baiknya.
  • Kesimpulan juga harus bersifat tertutup dan langsung atas ruang lingkup skripsi anda, anda tidak bisa menyimpulkan hal yang ada di luar ruang lingkup anda, jika diperlukan, maka anda harus meluaskan ruang lingkup anda. Serta tidak bisa anda menyimpulkan hal yang bukan merupakan dampak langsung dari rancagnan anda, jika perlu, maka perlu dijelaskan bagaimana rentetan pengaruhnya sehingga anda menyimpulkan demikian.
  • Pikirkan satu istilah ini pada saat anda membuat bab 5 bagian kesimpulan, yaitu NO LOOSE ENDS. Pastikan tidak ada Ruang Lingkup yang anda langgar, tidak ada Tujuan yang tidak tercapai, dan tidak ada Manfaat yang tidak terbuktikan. Jika ada, maka anda harus mempersiapkan penjelasan mengapa hal itu terjadi, atau jika tidak jauh perbedaannya maka anda perlu melakukan revisi atas bab 1 anda.
  • Pada saat membuat bagian Saran, maka kata kunciny adalah SINCERE, bagian ini adalah menjadi salah satu penilaian tentang visi anda terhadap yang anda buat. Bagian saran yang asal bunyi menunjukkan and tidak serius melaksanakan dan tidak serus terhadap idea dari skripsi anda sendiri sehingga anda tidak dapat menyarankan perkembangan selanjutnya.
SUMBER : http://www.kuswara.com

ISTILAH PENELITIAN

Sebagai seorang peneliti tentu nantinya akan sangat akrab dengan beberapa istilah seperti paper, jurnal, prosiding, call for paper dan sebagainya. Berikut ini beberapa hal yang (baru) saya ketahui :

paper : sering disebut makalah atau artikel, merupakan dokumentasi hasil penelitian. Umumnya berisi abstrak, latar belakang penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitanan dan kesimpulan penelitiannya. Paper inilah yang terdapat dalam jurnal dan prosiding.

Jurnal : merupakan kumpulan paper hasil penelitian, biasanya satu jurnal akan spesifik membahas satu bidang keilmuan. Jurnal biasanya memiliki nomor ISSN, volume dan nomor. Volume menunjukkan tahun keberapa jurnal itu terbit, nomor menunjukkan terbitan keberapa dalam volume (tahun). Jurnal juga ada yang bersifat nasional dan internasional, nah yang internasional tentu kualitasnya lebih bagus.

Prosiding : hampir sama dengan jurnal, prosiding biasanya merupakan pembukuan paper hasil pertemuan ilmiah, biasanya berupa kegiatan call for paper.

Call for Paper : adalah suatu kegiatan pertemuan ilmiah para peneliti untuk mempresentasikan paper-nya, hasilnya dibukukan menjadi sebuah prosiding.

Tulisan Lainnya:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *